UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melakukan kunjungan lapangan ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar. 10 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda benchmarking akademik yang bertujuan memperluas wawasan dan pemahaman mahasiswa terhadap praktik tata kelola pemerintahan berbasis digital.
Rombongan mahasiswa didampingi langsung oleh Sekretaris Prodi Ilmu Pemerintahan, Nur Khaerah, S.IP., M.IP., dan disambut oleh tim Diskominfo Kota Makassar. Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa diajak menyaksikan secara langsung sistem layanan cerdas yang telah diimplementasikan pemerintah kota dalam mendukung efisiensi layanan publik, pengambilan keputusan berbasis data, serta keamanan siber.
Menjelajah War Room dan Infrastruktur Digital Kota
Salah satu destinasi utama dalam kunjungan ini adalah Makassar Command Center (MCC) atau War Room, pusat kendali kota yang menjadi jantung sistem pemantauan berbasis teknologi. Di ruangan ini, mahasiswa menyaksikan bagaimana data dari berbagai sensor, kamera CCTV, dan laporan warga dikonsolidasikan secara real-time untuk mendukung pelayanan publik yang cepat dan responsif.
Kunjungan kemudian berlanjut ke Pusat Data (Data Center) dan Ruang Layanan Informasi Publik, yang berfungsi sebagai infrastruktur utama dalam menjaga integritas, transparansi, serta kesinambungan sistem digital Kota Makassar.
Mahasiswa diperkenalkan pada berbagai aplikasi dan sistem yang dikembangkan Pemkot Makassar, seperti layanan publik berbasis mobile dan web, sistem informasi manajemen antar-SKPD, serta strategi keamanan siber yang dirancang untuk melindungi data dan infrastruktur digital kota dari potensi ancaman dunia maya.
Diskusi Strategis, Data, Keamanan, dan Kolaborasi Digital
Dalam sesi diskusi mendalam, mahasiswa diajak untuk mengeksplorasi lebih jauh peran strategis MCC sebagai integrator data multisektor, mencakup aplikasi layanan publik seperti Sombere App, sistem tanggap darurat, hingga manajemen kebencanaan.
Isu lain yang menjadi fokus adalah strategi keamanan siber dan bagaimana interoperabilitas sistem memungkinkan instansi-instansi seperti Dinas Dukcapil, Dinas Sosial, dan BPJS dapat saling terhubung dan bertukar data secara efisien. Kolaborasi data ini dinilai penting dalam menciptakan ekosistem pemerintahan yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Perwakilan Diskominfo Kota Makassar menegaskan bahwa keberhasilan sistem digital kota bukan hanya bertumpu pada aspek teknologi, tetapi juga pada pembangunan sistem yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pelayanan publik yang humanis dan cepat tanggap.
Menumbuhkan Wawasan dan Inspirasi Tata Kelola Digital
Kegiatan benchmarking ini tidak hanya memberikan pengalaman observasi lapangan, tetapi juga membuka ruang pembelajaran kritis bagi mahasiswa dalam memahami realitas penerapan smart governance. Para mahasiswa diharapkan mampu menangkap inspirasi dari praktik-praktik inovatif tersebut, dan ke depan dapat mengimplementasikannya dalam pengembangan karier maupun kontribusi nyata di bidang pemerintahan.
“Melalui kunjungan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga menyaksikan bagaimana pemerintahan digital bekerja secara konkret. Ini menjadi bekal penting untuk membentuk pemahaman yang lebih utuh tentang tata kelola yang efektif dan transparan,” ujar Nur Khaerah, yang turut mendampingi kunjungan.