July 12, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA KAMPUS

Pesan Dirjen Risbang Kemendiktisaintek dari Unismuh Makassar untuk Mahasiswa Indonesia

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Mahasiswa Indonesia diminta untuk tidak lagi berada di pinggir perubahan, tetapi menjadi aktor utama dalam menjawab tantangan sosial bangsa.

Pesan ini disampaikan langsung oleh Dirjen Riset, dan Pengembangan (Risbang) Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Dr. Mohammad Fauzan Adziman, ST, M.Eng, saat memberi arahan secara daring dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Kamis, 10 Juli 2025.

“Mahasiswa jangan hanya hadir di ruang kuliah. Mereka harus ada di tengah masyarakat, membawa solusi konkret berbasis ilmu dan teknologi,” tegasnya di hadapan ratusan peserta dari lebih 70 perguruan tinggi se-Sulawesi.

Kegiatan Bimtek ini digelar oleh Kemendiktisaintek dan dirangkaikan dengan peluncuran Program BEM Berdampak 2025, serta sosialisasi program pemberdayaan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara.

Menurut Dirjen Fauzan, program pengabdian bukan hanya kewajiban tridharma, tetapi juga alat penting untuk membentuk karakter kepemimpinan mahasiswa. Mahasiswa didorong untuk melakukan riset berbasis masalah dan menggunakan hasilnya sebagai dasar intervensi di masyarakat.

“Pengabdian harus menjadi jembatan antara kampus dan realitas sosial. Jangan biarkan ilmu kita mengendap di jurnal tanpa jejak nyata di lapangan,” ujarnya.

Fauzan menegaskan pentingnya membangun ekosistem riset dan inovasi nasional yang berdampak, dimulai dari keterlibatan mahasiswa dalam program-program pemberdayaan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

BEM Berdampak

Prof. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D, selaku Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, turut memberikan dorongan semangat. Ia menekankan bahwa Program BEM Berdampak 2025 adalah langkah konkret Kemendiktisaintek dalam membentuk mahasiswa sebagai agen perubahan melalui pendekatan ilmiah.

“Mahasiswa tidak boleh pasif. Tinggalkan pola pikir ‘kupu-kupu’ atau ‘kutu-kupret’. Kini saatnya menjawab permasalahan riil dengan kapasitas akademik,” tegas Prof Ketut.

Ia menambahkan bahwa pengajuan proposal pengabdian oleh mahasiswa akan mulai dibuka pada 11 Juli 2025 dengan tenggat waktu tiga minggu. Mahasiswa diimbau untuk segera berdiskusi dengan dosen pembimbing agar mampu menyusun proposal yang aplikatif dan berdampak.

Dipilihnya Unismuh Makassar sebagai tuan rumah kegiatan nasional ini dinilai sangat strategis. Makassar dianggap sebagai gerbang Indonesia Timur yang memiliki potensi besar dalam pengembangan program-program pengabdian berbasis pemberdayaan masyarakat.