May 13, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA UTAMA

Unismuh Makassar Siap Jadi Tuan Rumah Pelatihan Kader Tarjih Nasional

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali mendapat kepercayaan nasional. Kali ini, kampus biru di Jalan Sultan Alauddin itu akan menjadi tuan rumah Pelatihan Kader Tarjih Tingkat Nasional (PKTN) Batch I yang direncanakan berlangsung pada Rabu – Sabtu, 28–31 Mei 2025 di Hotel Aryaduta Makassar

Agenda ini merupakan kolaborasi antara Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, dan Unismuh Makassar sebagai panitia lokal.

Kesiapan Unismuh ditegaskan dalam rapat panitia lokal yang dipimpin Wakil Rektor III Unismuh, Dr. Mawardi Pewangi, pada Selasa, 13 Mei 2025.

“Kami siap menjadi tuan rumah kegiatan strategis ini. Ini bagian dari tanggung jawab akademik dan dakwah Unismuh dalam mendukung regenerasi ulama tarjih,” ujar Mawardi di hadapan peserta rapat panitia di Kampus Unismuh.

Menjawab Tantangan Zaman

Pelatihan ini digelar untuk menjawab tantangan serius dalam regenerasi ulama tarjih—salah satu pilar intelektual Muhammadiyah. Menurut proposal resmi Majelis Tarjih, selama ini sebagian besar ulama tarjih berasal dari generasi senior, sementara minat generasi muda dalam mendalami ilmu-ilmu keislaman seperti usul fikih, ‘ulumul-hadis, dan manhaj tarjih masih rendah.

Karena itu, PKTN ini dirancang untuk membekali peserta—yang berasal dari 21 wilayah Indonesia bagian timur—dengan kompetensi ketarjihan berbasis manhaj tarjih, kemampuan analisis isu kontemporer, serta keterampilan komunikasi publik keagamaan.

Materi Padat, Pendekatan Kontekstual

PKTN Batch I akan dilaksanakan selama empat hari, dimulai dengan pembukaan resmi dan launching produk tarjih pada 28 Mei. Sesi-sesi pelatihan akan dibawakan oleh para pakar tarjih nasional seperti Ketua Pimpinan Pusat Prof. Syamsul Anwar, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Dr. Hamim Ilyas, Dr. Sopa, serta pelatih muda seperti Mukhlis Rahmanto dan Niki Alma.

Para peserta akan mengikuti 13 sesi materi, termasuk praktik bertarjih yang terbagi dalam tiga tahap. Tidak hanya metode ceramah, pelatihan ini juga menggunakan studi kasus dan pendampingan langsung, dengan sesi outbond untuk memperkuat relasi antar-kader.

Tema-tema yang diangkat mencerminkan semangat tajdid Muhammadiyah, dari metodologi tafsir dan hadis, maqashid syariah, hingga pedoman hisab Muhammadiyah dan interaksi dengan turats (khazanah keilmuan klasik).

Diperkirakan sekitar 63 peserta dari 21 wilayah akan mengikuti pelatihan ini. Mereka berasal dari Majelis Tarjih tingkat wilayah seperti Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara. Setiap peserta diwajibkan menulis artikel bertema ketarjihan dan berusia maksimal 40 tahun—strategi untuk memastikan regenerasi berjalan efektif.

Unismuh Makassar, yang dikenal sebagai kampus kader, telah menyiapkan diri menyambut peserta. “Kami menyiapkan penjemputan peserta sejak tiba di bandara, maupun mengantar kembali saat acara selesai,” tukas Mawardi.

Selain itu, berbagai komponen kepanitiaan lainnya, seperti akomodasi, konsumsi dan kelengkapan administrasi telah disiapkan.

Menuju Ekosistem Ilmuwan Tarjih Muda

Kepercayaan menjadi tuan rumah pelatihan nasional ini juga memperkuat posisi Unismuh dalam peta pendidikan tinggi Muhammadiyah. Dalam visi kampus “Menuju Research and International Reputable University,” peran dalam membentuk ekosistem ilmuwan tarjih muda menjadi bagian integral.

PKTN Batch I ini diharapkan melahirkan kader-kader muda tarjih yang tidak hanya mumpuni dalam keilmuan, tapi juga punya semangat membumikan pemikiran Islam berkemajuan di tengah masyarakat.

“Ketika ulama tarjih muda tumbuh di berbagai daerah, Muhammadiyah tak hanya menjaga warisan keilmuan, tapi juga menyiapkan masa depan umat dan persyarikatan,” pungkas Mawardi.