UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menggelar sesi diskusi akademik dalam program Morning-Class edisi kelima, pada Senin, 9 Desember 2024. ‘Morning Class’ ini bertajuk “Engineering and the Integration of AI in Medical Imaging Applications,” acara ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan melibatkan kolaborasi dengan Universiti Malaysia Perlis (UniMAP).
Diskusi selama dua jam, dari pukul 10.00 hingga 12.00 WITA, menghadirkan tiga narasumber yakni, Prof Suryani As’ad dan Dr Abd. Rakhim Nanda dari Unismuh Makassar, serta Prof Madya Dr Hasimah Ali dari UniMAP. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan praktisi dari berbagai perguruan tinggi dan bidang teknologi medis.
Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Dr Burhanuddin, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara teknologi dan kedokteran. “Tema kegiatan ini sangat relevan untuk menjawab tantangan global di era modern. Kolaborasi lintas disiplin ilmu menciptakan inovasi yang signifikan, mulai dari perangkat medis canggih hingga metode diagnosis berbasis kecerdasan buatan,” ujarnya.
Meningkatkan Efisiensi Diagnosis Medis
Diskusi ini bertujuan menggali pemanfaatan AI dalam aplikasi citra medis seperti CT scan, MRI, hingga analisis data bioinformatika. Prof. Suryani As’ad menjelaskan peran penting teknologi modern dalam pendidikan kedokteran.
“Digitalisasi pendidikan telah membawa transformasi besar, dari penggunaan Virtual Reality (VR) hingga pengembangan algoritma AI untuk analisis citra medis yang lebih akurat,” papar Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar itu.
Ia menambahkan bahwa pengintegrasian teknologi dengan humanisme menjadi kunci keberhasilan pendidikan kedokteran. “Nilai-nilai seperti empati, etika, dan tanggung jawab harus tetap menjadi inti meskipun teknologi terus berkembang pesat,” imbuhnya.
Prof Suryani juga menyoroti manfaat konkret dari teknologi medis berbasis AI, seperti diagnostik jarak jauh, yang memungkinkan dokter menganalisis data pasien melalui server otomatis, hingga penggunaan robotik dalam operasi untuk meningkatkan presisi.
Tantangan dan Peluang Integrasi AI
Prof. Madya Dr. Hasimah Ali dari UniMAP menyampaikan bahwa penerapan AI di bidang medis membawa peluang besar sekaligus tantangan. Ia menguraikan beberapa aplikasi utama AI, termasuk deteksi dini penyakit menggunakan analisis citra medis, dukungan robotik dalam pembedahan, dan pemantauan pasien secara real-time.
Namun, Hasimah mengingatkan pentingnya mengatasi tantangan seperti privasi data medis, potensi bias algoritma, dan biaya implementasi teknologi. “Kolaborasi lintas disiplin diperlukan untuk meningkatkan transparansi dalam pengembangan AI dan memperkenalkan Explainable AI agar teknologi ini lebih dapat dipercaya,” ujarnya.
Sebagai salah satu tren masa depan, Hasimah memprediksi integrasi AI dengan Internet of Things (IoT) dan perangkat wearable akan mendukung layanan kesehatan yang lebih personal dan efisien.
Menjawab Tantangan Global dengan Konsep I-GIFt
Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abdul Rakhim Nanda, turut menyampaikan visi strategis pengembangan kampus berbasis konsep “Integrated Green Islamic Futuristic” (I-GIFt). Ia menekankan pentingnya pendekatan Islami yang ramah lingkungan dan berorientasi pada inovasi teknologi.
“Kami ingin menciptakan kampus yang Islami, ramah lingkungan, dan futuristik, sekaligus mencetak generasi unggul yang mampu menjawab tantangan global,” ujar Rakhim dalam pemaparannya.
Konsep I-GIFt dirancang untuk menjawab kebutuhan pendidikan tinggi yang berkelanjutan. Tiga prinsip utamanya adalah Green Mindset yang menekankan pada keberlanjutan lingkungan, Islamic Mindset yang berakar pada nilai-nilai Islam, dan Futuristic Mindset yang mendukung inovasi dan adaptasi terhadap perubahan global.
Sebagai bagian dari konsep IGIF, Unismuh terus mengembangkan infrastruktur ramah lingkungan, seperti penggunaan panel surya dan sistem daur ulang air. Di sisi akademik, universitas ini berkomitmen pada penguatan riset berbasis teknologi dan penyediaan fasilitas modern, seperti ruang kelas pintar dan perpustakaan digital.
Acara ini ditutup dengan pemutaran video desain futuristik kampus Unismuh yang mencerminkan integrasi nilai-nilai Islami dengan teknologi.
Ketua Lembaga Pengembangan Bahasa, Kerja Sama dan Urusan Internasional (LPBKUI) Unismuh, Maharida M.Pd, yang juga bertindak sebagai moderator dalam acara ini, berharap bahwa sesi diskusi seperti Morning-Class dapat menjadi pemantik ide-ide baru dalam pengembangan teknologi medis yang berkelanjutan.
“Kolaborasi antar-disiplin adalah kunci untuk memaksimalkan potensi AI dalam dunia medis dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas,” pungkas Maharida.
Acara ini juga diisi dengan perkenalan kampus UniMAP, oleh Prof. Madya Dr. Muhammad Afendi Rojan.