UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Bidang Studi Matematika Prajabatan Kelompok A1 Gelombang 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar gelar projek kepemimpinan Klinik Matematika dengan tema “Mengajar dengan Cinta, Bersama Tumbuhkan Generasi Pembelajar”.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga minggu, dari minggu ke-9 hingga minggu ke-11 perkuliahan, terhitung sejak awal perkuliahan pada 4 Juni hingga 11 Agustus 2024

Kegiatan ini dilaksanakan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Jannatunnnaim, Jl Mamoa V, Makassar.

Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari mata kuliah projek kepemimpinan yang dibimbing oleh Sitti Rahma Tahir, S.Pd., M.Pd.

Sitti Rahma Tahir, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya saat membuka kegiatan ini, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat terus memotivasi anak-anak panti asuhan Jannatunnnaim untuk semakin mencintai belajar, terutama dalam memahami matematika dasar yang bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua pelaksana dalam kegiatan ini, Andi Haerani, mengungkapkan bahwa meskipun proyek ini menghadapi tantangan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan, semuanya dapat dilalui berkat kerja sama yang solid dan semangat kerja keras, ikhlas, dan cerdas dari seluruh tim. “Proyek ini memang memiliki tantangan tersendiri, namun hal tersebut adalah bagian dari seni dalam menyelesaikan tugas PPG,” ungkapnya.

Dengan semangat untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika bagi anak-anak panti asuhan, para mahasiswa PPG Prajabatan menerapkan pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap anak.

Melalui program “Klinik Matematika”, pembelajaran matematika diubah menjadi pembelajaran yang lebih menarik dengan suasana belajar menyenangkan dan interaktif.

Program ini digagas dari kolaborasi ide mahasiswa Matematika A1. Konsep Klinik Matematika diambil dari konsep klinik kesehatan, di mana para mahasiswa bertindak sebagai “dokter” yang mendiagnosis kemampuan anak-anak panti dan menyusun strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.

Selama pelaksanaannya, anak-anak panti dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan kemampuan mereka, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan calistung (membaca, menulis, dan berhitung). Masing-masing kelompok didampingi oleh seorang mahasiswa yang berperan sebagai “dokter”, yang memberikan bimbingan intensif menggunakan berbagai media interaktif dan metode pembelajaran yang menyenangkan, termasuk permainan edukatif.

Antusiasme anak-anak panti sangat tinggi dalam mengikuti program ini, yang pada akhirnya mampu mengubah persepsi mereka terhadap mata pelajaran matematika. Hasilnya, terlihat peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep matematika di antara anak-anak tersebut.

Program “Klinik Matematika” ini berhasil membuktikan bahwa dengan metode yang tepat dan pendekatan yang inovatif, pembelajaran matematika dapat menjadi pengalaman yang positif dan bermakna bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang berada di lingkungan panti asuhan.

Leave a Reply