December 23, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA KAMPUS KEMAHASISWAAN

Dekan FAI Unismuh Makassar Bocorkan Strategi Jadi Juara Umum Kemahasiswaan Award 2025

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — ​​Fakultas Agama Islam ( FAI ) Universitas Muhammadiyah Makassar meraih Penghargaan Juara Umum Kemahasiswaan 2025. Penghargaan di penghujung tahun ini merupakan konsistensi konsistensi FAI membangun pembinaan mahasiswa yang terarah, kolaboratif, dan berkelanjutan.

Predikat juara tersebut diumumkan di Balai Sidang Muktamar Unismuh Makassar, pada Selasa, 23 Desember 2025.

Dekan FAI Unismuh Dr Amirah Mawardi mengatakan, capaian tersebut bukan hasil kerja sesaat. Menurut dia, prestasi lahir dari upaya panjang menjaga kultur dan “budaya juara” yang menjadi semangat bersama di lingkungan fakultas. Di saat yang sama, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dosen dan mahasiswa tetap menjadi prioritas kebijakan.

“Budaya juara, budaya berkompetisi, dan peningkatan kualitas SDM dosen serta mahasiswa adalah fondasi utama yang terus kami pertahankan,” ujar Amirah.

FAI juga menekankan penguatan budaya kompetisi yang berjalan beriringan dengan kolaborasi. Tagline kepemimpinan kolaboratif diupayakan hadir dalam aktivitas kelembagaan—mulai dari pimpinan fakultas, program studi, lembaga kemahasiswaan, hingga mahasiswa yang memiliki potensi prestasi.

Pembinaan itu, lanjut Amirah, dibangun secara sistematis melalui kompetisi internal di tingkat HMJ dan program studi. Setiap HMJ mengembangkan agenda dan ikon kompetisinya, baik akademik maupun nonakademik, sebagai ruang latihan sebelum mahasiswa bersaing di tingkat fakultas, universitas, hingga ajang eksternal.

Sementara itu, Wakil Dekan III FAI Bidang Kemahasiswaan, Elli S.Pd, M.Pd.I menambahkan, capaian juara umum merupakan buah kerja kolektif seluruh elemen fakultas. Pendampingan dilakukan intensif dengan melibatkan dosen serta pimpinan program studi untuk mengawal mahasiswa berprestasi.

“Setiap mahasiswa yang memiliki potensi juara kami kawal melalui tim-tim dosen, baik untuk prestasi akademik maupun nonakademik. Pendampingan ini dilakukan secara berkelanjutan,” kata Elli.

Dalam pembinaan berbasis nilai keislaman, FAI menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan. Nilai khairu ummah dalam QS Ali Imran ayat 110 dimaknai sebagai dorongan agar mahasiswa FAI berikhtiar menjadi yang terbaik.

“Mahasiswa PAI harus tampil sebagai mahasiswa juara. Inilah makna khairu ummah yang kami tanamkan dalam pembinaan,” ujar Elli.

Dukungan konkret juga diberikan melalui program FAI Peduli, yang membantu pendanaan kegiatan mahasiswa sekaligus membuka jejaring kerja sama dengan lembaga eksternal. Program ini dipandang penting untuk menjawab tantangan pembiayaan yang kerap muncul dalam aktivitas kemahasiswaan.

Terkait program nasional seperti PKM, P2MW, dan PPK Ormawa, Elli menegaskan perlunya kolaborasi erat dosen dan mahasiswa agar kualitas proposal dan pelaksanaan program semakin kompetitif.

Ke depan, FAI berkomitmen mempertahankan sekaligus meningkatkan prestasi melalui kompetisi berjenjang—dari tingkat program studi, HMJ, fakultas, universitas, hingga level lokal, nasional, dan internasional. FAI juga menekankan agar capaian prestasi tidak berhenti pada angka, tetapi memiliki relevansi dan manfaat bagi masyarakat.

“Kami ingin prestasi mahasiswa FAI tidak hanya membanggakan secara institusional, tetapi juga berdampak nyata dan dibutuhkan perannya di tengah masyarakat,” kata Elli.