UNISMUH.AC.ID,. MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) menjadi tuan rumah Workshop Pembelajaran Digital KTS 2025 yang berfokus pada penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran. Kegiatan ini dihadiri Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendiktisaintek, Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., serta Rektor Unismuh Makassar, Dr. Ir. Abd. Rakhim Nanda, S.T., M.T., IPU. Acara pembukaan berlangsung pada Senin, 1 Desember 2025, di Aula Teater I, Gift Gedung Iqra’ Unismuh Makassar.
Kegiatan yang bakal berlangsung hingga Rabu, 3 Desember 2025, diawali dengan pengajian oleh Wakil Rektor III Unismuh, Dr. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, yang menekankan pentingnya memulai aktivitas akademik dengan nilai spiritual sebagai fondasi etika dalam penggunaan teknologi.
Workshop ini bertujuan meningkatkan kapasitas dosen dalam memanfaatkan teknologi AI secara tepat, etis, dan bertanggung jawab, sekaligus memperkuat jejaring kolaborasi antarperguruan tinggi dalam pengembangan pembelajaran digital. Sebanyak 80 peserta dari 20 perguruan tinggi di wilayah LLDIKTI IX mengikuti kegiatan ini.
Dalam sesi pembukaan, Dr. Beny Bandanadjaja menegaskan bahwa perkembangan AI membuka peluang besar bagi inovasi pendidikan.
“AI dapat membantu dosen merancang materi ajar yang lebih kreatif, mempercepat produksi konten, memberikan umpan balik secara cepat, serta membangun interaksi belajar yang lebih kolaboratif,” ujarnya.
Beny menambahkan bahwa penguasaan literasi digital menjadi kebutuhan mutlak bagi dosen dan tenaga pendidik agar dapat mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran secara efektif. Ia juga menyampaikan bahwa rangkaian workshop serupa sebelumnya telah digelar di Universitas PGRI Banyuwangi, Universitas Jambi, Universitas Kuningan, dan Universitas Ahlussunnah. Unismuh Makassar menjadi lokasi terakhir yang dinilainya sebagai tuan rumah yang “sangat siap dan kolaboratif.”
Lebih lanjut, Beny mengingatkan bahwa transformasi digital harus tetap memperhatikan nilai-nilai dasar pendidikan.
“Penerapan AI tidak boleh mengabaikan etika, kreativitas, dan karakter peserta didik. Inovasi harus tetap menjaga esensi pembelajaran,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abd. Rakhim Nanda, menekankan bahwa pemanfaatan AI membutuhkan kehati-hatian serta pemahaman nilai dan akhlak.
“Kalau penggunaan teknologi tidak dibarengi akhlak dan pemahaman, kita bisa saja mengikuti jalan yang salah. Kita harus menggunakannya dengan benar agar hasilnya smooth, efektif, dan membawa manfaat,” ujarnya.
Rakhim menjelaskan bahwa workshop ini menjadi bagian dari upaya Unismuh membangun kesiapan perguruan tinggi menghadapi perubahan yang sangat cepat. Menurutnya, integrasi AI dalam pembelajaran merupakan bentuk adaptasi terhadap kebutuhan kompetensi masa depan. Ia juga mengapresiasi tingginya antusiasme peserta, termasuk dari sejumlah dosen Unismuh yang menunjukkan perhatian besar terhadap pengembangan pembelajaran digital.
Rakhim turut meluruskan salah kaprah terkait AI yang sering dianggap menggantikan peran manusia. Menurutnya, AI justru merupakan alat bantu untuk membuat pembelajaran lebih efektif, humanis, dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa.
Selain pemaparan materi, para narasumber juga memberikan pelatihan teknis mengenai pengembangan konten pembelajaran berbasis teknologi serta integrasinya ke dalam Learning Management System (LMS). Peserta mengikuti sesi praktik intensif yang dirancang untuk memperkuat kemampuan implementatif di masing-masing perguruan tinggi.
Workshop ini menjadi penutup rangkaian kegiatan nasional Belmawa dalam memperkuat transformasi digital di lingkungan perguruan tinggi. Para peserta berharap kegiatan serupa terus berlanjut, terutama dalam bentuk pendampingan teknis yang berkelanjutan agar pemanfaatan AI dalam pembelajaran semakin matang.
Dengan terselenggaranya workshop ini, Unismuh Makassar menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam mendorong inovasi pembelajaran, memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi, dan menyiapkan generasi akademik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

