November 12, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA KAMPUS

Mahasiswa Internasional Ikut Gerakan “Kampus Hijau” di Unismuh Makassar

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Suasana pelataran Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar tampak semarak, Selasa, 11 November 2025. Mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk peserta internasional, berkumpul dalam kampanye lingkungan bertajuk “Gerak Bersama untuk Kampus Hijau” yang digelar oleh Kelompok 21 Kuliah Kerja Profesi–Pengabdian Masyarakat (KKP–PM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unismuh Makassar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program pengelolaan sampah berkelanjutan di lingkungan kampus. Ini menjadi kegiatan kedua kelompok tersebut dalam rangkaian pengabdian masyarakat yang menitikberatkan pada edukasi dan aksi nyata di bidang lingkungan hidup.

Dalam kampanye itu, mahasiswa diajak memahami pentingnya memilah sampah sejak dari sumber. Kelompok 21 juga memperkenalkan konsep Bank Sampah SWSC (Sustainable Waste Solution Center), mitra utama dalam kegiatan ini. Melalui kerja sama tersebut, peserta dikenalkan pada sistem penukaran sampah anorganik menjadi barang bernilai guna atau uang, sebuah bentuk penerapan ekonomi sirkular di lingkungan akademik.

Beragam kegiatan mewarnai acara, mulai dari sosialisasi dan pembagian leaflet edukatif, demonstrasi pemilahan sampah, hingga diskusi terbuka mengenai solusi pengelolaan sampah kampus. Sejumlah komunitas turut berpartisipasi, antara lain UKM Bahasa, Komunitas Duta Kampus, dan beberapa mahasiswa internasional. Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam setiap sesi.

Dosen pembimbing kegiatan, Dr. Hj. Fatmawati, mengapresiasi inisiatif mahasiswa yang berhasil menggabungkan edukasi dan praktik langsung di lapangan.

“Kegiatan ini menunjukkan kepedulian nyata mahasiswa terhadap isu lingkungan. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi menerapkannya secara konkret melalui kolaborasi dengan SWSC,” ujar Ketua SWSC Unismuh Makassar itu.

Ia berharap kegiatan serupa terus dikembangkan sebagai inspirasi bagi kelompok KKP-PM lain di Unismuh.

“Program ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah dapat bernilai ekonomi sekaligus melestarikan lingkungan,” tambahnya.

Ketua Kelompok 21, Widia Astuti, menyebut kampanye tersebut merupakan bentuk tanggung jawab mahasiswa terhadap kebersihan kampus.

“Tema ‘Gerak Bersama untuk Kampus Hijau’ bukan sekadar slogan, tetapi ajakan bertindak nyata. Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa setiap tindakan kecil, seperti memilah sampah, bisa memberi dampak besar,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menarik perhatian mahasiswa internasional yang tengah mengikuti program pertukaran di Unismuh Makassar. Salah satunya, Abdi, mahasiswa asal Kenya, mengaku terinspirasi oleh semangat mahasiswa Indonesia dalam menjaga lingkungan kampus.

“Di Kenya kami juga punya program daur ulang, tetapi di sini saya melihat mahasiswa lebih aktif terlibat. SWSC memberi contoh bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan semua pihak,” katanya.

Abdi menambahkan, ia berencana membawa ide serupa ke universitasnya di Kenya.

“Saya ingin memperkenalkan konsep seperti SWSC agar mahasiswa di negara saya juga bisa berperan aktif dalam menjaga lingkungan,” ujarnya.

Melalui kolaborasi dengan Sustainable Waste Solution Center, kegiatan ini tak hanya menekankan aspek kebersihan, tetapi juga memberikan pemahaman mengenai ekonomi sirkular dan gaya hidup berkelanjutan. Kampanye “Gerak Bersama untuk Kampus Hijau” menjadi contoh bahwa gerakan kecil yang dilakukan bersama mampu membawa dampak besar.