November 10, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA UTAMA

Tim PKM Unismuh Makassar Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Buttakeke Lewat Usaha Jamur Tiram

UNISMUH.AC.ID, BULUKUMBA – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Desa Binaan di Dusun Buttakeke, Desa Bontobangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Kamis 6 November 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Desa Binaan Tahun Anggaran 2025 yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan.

Program ini diketuai oleh Dr. Arniati, SE., M.Pd. dari Unismuh Makassar, dengan anggota Dr. Muryani Arsal, SE., MM., Ak., CA. dan Dr. Andi Amran Asriadi, SP., M.Pd., M.P., C.MTr., C.PS. dari Unismuh Makassar, serta Dr. Putri Ida Sunaryathy, S.Pd., M.M. dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Kolaborasi lintas universitas dan disiplin ilmu ini diharapkan mampu menghadirkan sinergi antara riset akademik dan kebutuhan nyata masyarakat pedesaan.

Pemberdayaan Berbasis Potensi Lokal

PKM Desa Binaan kali ini mengusung tema “Pemberdayaan Usaha Jamur Tiram dengan Pendekatan Berbasis Potensi sebagai Inovasi Kemandirian Ekonomi.” Program tersebut melibatkan dua mitra utama, yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) Saromasea yang fokus pada budidaya jamur tiram, serta Kelompok Usaha Jelita yang mengembangkan olahan jamur menjadi aneka produk pangan bernilai jual tinggi.

Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap pengembangan usaha warga, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unismuh Makassar, Dr. Edi Jusriadi, SE., MM., menyerahkan bantuan mesin dan peralatan produksi kepada Kepala Desa Bontobangun, Damnar, S.Pd. Bantuan ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat rantai produksi jamur tiram di wilayah tersebut.

Membangun Rantai Nilai dari Hulu ke Hilir

Ketua Tim PKM, Dr. Arniati, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menghadirkan dampak ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat.

“Program ini bukan sekadar pelatihan biasa. Kami hadir untuk memperkuat fondasi ekonomi desa berbasis potensi lokal yang sudah ada. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemandirian masyarakat melalui inovasi, mulai dari teknologi budidaya dan pengolahan, manajemen usaha modern, hingga strategi pemasaran yang efektif,” ujarnya.

Melalui pendekatan terintegrasi dari hulu ke hilir, program ini diharapkan dapat menciptakan rantai nilai yang berkelanjutan. Peningkatan produktivitas jamur tiram oleh KWT Saromasea diharapkan berlanjut pada pengolahan produk olahan oleh Kelompok Usaha Jelita, yang kemudian memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan warga.

“Ketika masyarakat mampu mengelola sumber daya lokal secara mandiri dan produktif, kemandirian ekonomi desa bukan lagi cita-cita, tetapi kenyataan,” tambah Arniati.

Sementara Dekan FEB Dr. Edi Jusriadi, SE., MM menegaskan “kegiatan ini tidak akan berhenti hanya pada pelatihan dan penyerahan mesin dan peralatan namun Unismuh Makassar berkomitmen penuh untuk melakukan pendampingan intensif dan bentuk kerjasama lain yang lebih konkret, demi memastikan keberlanjutan dan kemandirian usaha mitra di Dusun Buttakeke Desa Bontobangun,”

Dengan pendekatan yang terintegrasi dari hulu ke hilir, program ini diharapkan dapat menciptakan rantai nilai yang berkelanjutan. Mulai dari peningkatan produksi jamur tiram oleh KWT Saromasea, hingga transformasinya menjadi produk bernilai jual tinggi oleh Kelompok Usaha Jelita, sehingga akhirnya mampu mengerek perekonomian warga Dusun Buttakeke secara signifikan.