UNISMUH.AC.ID, Tashkent, Uzbekistan —
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar terus memperluas kiprah akademiknya di tingkat global. Salah satu dosennya dari Program Studi Pendidikan Fisika, Prof. Hartono Bancong, Ph.D., yang meneliti bidang teknologi pembelajaran dan inovasi pendidikan sains, baru saja melaksanakan Program Visiting Professor di Tashkent State University of Economics (TSUE), Uzbekistan.
Program akademik bergengsi ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi internasional yang terjalin melalui 1st Annual Meeting on Global Academic Collaboration, diselenggarakan oleh Kyungdong University Global (KDU Global) bekerja sama dengan TSUE pada 27–28 Oktober 2025 di Tashkent. Kehadiran dosen Unismuh Makassar dalam kegiatan tersebut menjadi langkah strategis dalam memperkuat diplomasi akademik dan jejaring ilmiah lintas negara.
Tashkent State University of Economics (TSUE) dikenal sebagai salah satu universitas ekonomi terbaik di Asia Tengah. TSUE telah meraih QS 5 Stars University Rating, menempati peringkat ke-357 dalam QS Asia University Rankings 2025, serta masuk dalam Times Higher Education (THE) Impact Rankings di posisi 401–600, dengan keunggulan pada indikator Quality Education dan Partnerships for the Goals. Pencapaian tersebut menegaskan reputasi TSUE dalam inovasi akademik, kolaborasi global, dan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi digital.
Kemitraan akademik dengan universitas bereputasi seperti TSUE menjadi bukti pengakuan internasional atas kapasitas akademik dan visi global Unismuh Makassar.
Sebagai Visiting Professor, Prof. Hartono Bancong tidak hanya memberikan kuliah tamu, tetapi juga memfasilitasi workshop penulisan artikel ilmiah bagi mahasiswa di Fakultas Statistik dan Analisis Data TSUE. Dalam kegiatan tersebut, ia menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan sains berbasis teknologi dan analisis data dalam konteks ekonomi digital, sejalan dengan fokus riset TSUE.
“Program Visiting Professor ini bukan sekadar pertukaran akademik, tetapi juga upaya membangun jembatan kolaborasi lintas disiplin. Kami ingin menghadirkan sinergi antara inovasi teknologi dalam pendidikan sains dengan pengembangan ekonomi digital dan literasi data di Asia Tengah,” ujar Prof. Hartono Bancong di sela kegiatan akademiknya di Tashkent.
Ia menambahkan, pengalaman ini menjadi ruang refleksi penting untuk mengembangkan model pembelajaran fisika yang lebih kontekstual dan lintas budaya.
“Pendidikan fisika dan teknologi pembelajaran tidak boleh berhenti di ruang laboratorium, tetapi harus menembus batas negara, budaya, dan disiplin ilmu. Di TSUE, kami menemukan semangat yang sama dalam membangun pendidikan berbasis riset dan teknologi,” lanjutnya.
Program Visiting Professor di TSUE ini sejalan dengan arah strategis Roadmap Unismuh Makassar 2024–2028: Toward Research and International Reputable University, yang menegaskan komitmen universitas dalam memperkuat riset kolaboratif, mendorong mobilitas akademik internasional, serta meningkatkan posisi dalam Times Higher Education (THE) Impact Rankings, THE World University Rankings, dan QS World University Rankings.
Melalui kegiatan ini, Unismuh Makassar kembali menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang aktif berkontribusi dalam membangun jejaring akademik global berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.


 
					 
					 
					 
					 
					 
					