UNISMUHH.AC.ID, MAKASSAR — Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar resmi diterima untuk melaksanakan Kuliah Kerja Profesi Pemberdayaan Masyarakat (KKP-PM) di SMA Muhammadiyah Limbung, Kabupaten Gowa. Rabu 22 Oktober 2025.
Program ini menjadi bagian dari implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dan pemberdayaan komunitas pendidikan melalui pelatihan tematik. Tahun ini, kelompok mahasiswa menghadirkan inovasi kegiatan bertajuk “Sekolah Demokrasi Digital 2025: Merangkai Suara, Menguatkan Jaringan.” Program ini dirancang sebagai pelatihan partisipatif untuk memperkuat literasi demokrasi dan etika digital di kalangan pelajar sekolah menengah.
Berbeda dari kegiatan belajar konvensional, Sekolah Demokrasi Digital menghadirkan workshop interaktif dan simulasi yang mendorong kesadaran kritis generasi muda terhadap isu pemerintahan, transparansi publik, serta komunikasi digital yang bertanggung jawab.
Empat Tahap Pelaksanaan
Program KKP-PM di SMA Muhammadiyah Limbung berlangsung selama satu bulan dengan frekuensi kegiatan satu hingga dua kali setiap pekan. Berdasarkan hasil observasi dan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Sri Wahyuni Akil selaku koordinator, pelaksanaan kegiatan dibagi ke dalam empat fase utama.
Pertama, observasi dan penyebaran kuesioner untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan minat siswa terhadap isu publik serta ruang digital. Kedua, perancangan pelatihan tematik berdasarkan hasil survei, meliputi bidang komunikasi, pemerintahan, dan administrasi. Ketiga, implementasi program Sekolah Demokrasi Digital melalui diskusi, simulasi, serta pembuatan konten edukatif yang berfokus pada literasi digital dan nilai demokrasi. Terakhir, workshop dan evaluasi akhir, yang melibatkan narasumber dari kampus dan mitra eksternal guna memperkuat materi dan refleksi hasil kegiatan.
Fokus Literasi Demokrasi dan Etika Digital
Program Sekolah Demokrasi Digital 2025 menitikberatkan pada tiga tema utama.
Pertama, Pemerintahan dan Good Governance, yang mengenalkan siswa pada cara kerja birokrasi dan transparansi kebijakan publik. Kedua, Administrasi Negara, yang menumbuhkan pemahaman tentang pengelolaan anggaran dan pentingnya akuntabilitas publik. Ketiga, Komunikasi Digital, yang mendorong pelajar menjadi content creator cerdas, beretika, dan tidak menjadi penyebar hoaks di ruang maya.
Kepala SMA Muhammadiyah Limbung, Silvyani Djafar, S.Pd., M.Pd., menyambut baik inisiatif mahasiswa Unismuh tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan Sekolah Demokrasi Digital. Program ini membuka wawasan siswa untuk memahami konsep demokrasi dan literasi digital secara kontekstual dan menyenangkan,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator KKP-PM Sri Wahyuni Akil menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kegiatan belajar, melainkan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam memperkuat kesadaran digital di lingkungan pendidikan.
“Program ini bukan tentang mengajar, tetapi berbagi pengalaman dan menciptakan ruang pelatihan yang interaktif. Kami ingin siswa memahami nilai demokrasi di dunia digital secara positif dan bertanggung jawab,” tuturnya.
Melalui kerja sama ini, diharapkan tercipta sinergi positif antara Unismuh Makassar dan SMA Muhammadiyah Limbung dalam memperkuat literasi demokrasi digital yang berpadu dengan kesadaran sosial dan politik. Dengan begitu, generasi muda diharapkan tumbuh sebagai warga digital yang beretika, partisipatif, dan berkemajuan.