UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Suasana hangat dan penuh kebanggaan menyelimuti Ramah Tamah Pascasarjana Wisuda Angkatan 114/115 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Ramah tamah digelar di Hotel Four Point, Jalan Andi Djemma, Ahad, 19 Oktober 2025.
Dalam acara tersebut, Dr. Mursyid Fikri, S.Pd.I., M.H., dosen muda asal Pinrang, mencatat prestasi membanggakan: dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Program Doktor.
Mursyid, yang mengabdi di Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai Ketua Gugus Kendali Mutu Fakultas Agama Islam, meraih IPK 3,98 dengan predikat Cumlaude. Ia menyelesaikan studi doktoralnya hanya dalam 2 tahun 8 hari—pencapaian yang jarang terjadi.
Produktif di Dunia Akademik
Selain unggul secara akademik, Mursyid juga aktif meneliti dan menulis. Ia mencatat empat publikasi internasional bereputasi Scopus dan telah menulis lebih dari 35 karya ilmiah. Ia juga menerbitkan tujuh buku yang mengupas studi Islam dan Ilmu Falak. Capaian tersebut mengantarkannya pada jabatan Lektor Kepala dan hanya selangkah lagi menuju Profesor.
Mursyid dikenal memiliki gagasan progresif: menghubungkan khazanah Islam klasik dengan tantangan modernitas. “Prestasi ini bukan semata kebanggaan pribadi, tapi amanah untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan,” ujarnya dengan nada rendah hati.
Rekam Jejak Sejak Dini
Jejak prestasi akademiknya telah tampak sejak SD Inpres Garessi, Pinrang. Ia selalu menjadi peringkat pertama sejak kelas satu hingga enam. Prestasi berlanjut di SMP Negeri 1 Pinrang (lulusan terbaik 2010) dan SMA Negeri 5 Unggulan Parepare Boarding School (enam besar peringkat umum).
Perjalanan pendidikannya semakin gemilang di Unismuh Makassar dengan IPK sempurna 4,00 dan predikat Wisudawan Terbaik 2017. Ia melanjutkan Magister di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dan lulus tercepat dengan beasiswa penuh. Karier akademiknya berpuncak di Program Doktor UIN Alauddin Makassar dengan prestasi luar biasa.
Bagi Mursyid, pendidikan bukan sekadar tangga karier, melainkan ladang ibadah. “Ilmu adalah cahaya yang menuntun umat menuju kemajuan,” katanya. Semangat tersebut menjadikannya sosok panutan bagi dosen muda dan mahasiswa.
Acara ramah tamah ini bukan sekadar seremoni, melainkan perayaan dedikasi dan semangat pantang menyerah. Dari Pinrang hingga podium wisuda, kisah Mursyid menjadi bukti bahwa kerja keras dan disiplin mampu membuka jalan menuju prestasi tinggi.