October 11, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA KAMPUS

Dosen Keperawatan Unismuh Refleksikan Peran Vital Perawat Darurat di Garda Terdepan

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Dalam rangka memperingati Hari Perawat Darurat, yang diperingati setiap 11 Oktober, Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus perawat aktif di RS PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar, Abdul Halim, S.Kep, M.Kes., menyampaikan refleksi mendalam tentang peran penting perawat darurat sebagai garda terdepan penyelamat nyawa manusia.

Dalam keterangannya yang disampaikan Sabtu 11 Oktober 2025 melalui pesan Whatsapp, Abdul Halim menegaskan bahwa profesi perawat darurat bukan hanya sekadar pekerjaan medis, tetapi juga panggilan kemanusiaan yang menuntut keberanian, kecepatan berpikir, dan ketepatan tindakan

“Menjadi perawat darurat bukan sekadar bekerja, tetapi menyangkut panggilan jiwa untuk menolong sesama. Kami tidak hanya merawat luka fisik, tetapi juga memberikan ketenangan bagi pasien dan keluarga di saat paling genting,” ujarnya.
Menurutnya, setiap detik di Unit Gawat Darurat (UGD) sangat berharga. Dalam banyak kasus, keputusan cepat seorang perawat dapat menentukan hidup atau matinya seorang pasien.

“UGD adalah tempat di mana waktu berjalan sangat cepat. Satu keputusan bisa menyelamatkan nyawa seseorang,” tegas Halim.

Garda Terdepan Kemanusiaan

Halim menambahkan, perawat darurat dituntut memiliki keterampilan klinis yang tinggi sekaligus ketangguhan mental dan empati mendalam.

“Kami sering menjadi orang pertama yang mendengar kepanikan keluarga pasien, menyaksikan ketakutan mereka, namun tetap harus tenang untuk mengambil keputusan medis yang tepat,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa keseharian di ruang gawat darurat penuh dengan situasi tak terduga — mulai dari kecelakaan lalu lintas hingga serangan jantung mendadak. Meski demikian, semangat kemanusiaan menjadi sumber kekuatan utama bagi para perawat darurat.

Momentum untuk Peningkatan Kompetensi

Dalam refleksinya, Abdul Halim menekankan bahwa peringatan Hari Perawat Darurat Dunia bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi juga momentum penting untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi perawat melalui pelatihan berkelanjutan.

“Semakin tinggi kemampuan dan pengetahuan perawat, semakin besar peluang kita menyelamatkan lebih banyak nyawa,” ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk memberikan apresiasi dan dukungan moral kepada para perawat darurat yang setiap hari berjuang di garis depan pelayanan kesehatan.

“Kami tidak mencari pujian, tapi dukungan. Doa dan kerja sama masyarakat sangat berarti bagi kami di lapangan,” tutur Halim menutup pesannya.

Abdul Halim juga menambahkan bahwa Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Makassar, sebagai bagian dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), memiliki komitmen kuat melahirkan lulusan yang Islami, terpercaya, dan unggul dalam bidang kegawatdaruratan.