September 4, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA UTAMA

Sepuluh Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unismuh Terpilih Ikuti Program OPEN Kedubes AS

MUNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Sepuluh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, berhasil meraih beasiswa penuh dari Pemerintah Amerika Serikat untuk mengikuti Online Professional English Network (OPEN) Program. Beasiswa non-gelar bergengsi ini berlangsung secara daring sejak awal September hingga akhir November 2025.

Program OPEN sendiri dibiayai penuh oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat melalui Regional English Language Office (RELO) dan dikelola oleh FHI 360, sebuah lembaga internasional yang berpengalaman mengembangkan pendidikan berbasis global.

Program tersebut mempertemukan para pendidik bahasa Inggris dari berbagai belahan dunia melalui kurikulum yang disusun langsung oleh sejumlah universitas ternama Amerika, seperti George Mason University, Iowa State University, University of Oregon, Arizona State University, Ohio University, dan University of Delaware. Masing-masing institusi menawarkan keunggulan materi, mulai dari pengajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini, penulisan akademik, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, hingga strategi motivasi dan keterlibatan mahasiswa.

Dekan FKIP Unismuh, Dr. Baharullah, M.Pd., menegaskan bahwa keberhasilan sepuluh dosen ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan agenda internasionalisasi fakultas. Ia menyebut pencapaian ini bukan sekadar prestasi individu, melainkan validasi atas kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Unismuh.

“Keberhasilan dosen kami adalah bukti kesiapan untuk bersaing di level global. Kami menargetkan pembukaan kelas internasional dan meraih akreditasi internasional, dan program OPEN ini menjadi jembatan penting ke arah itu,” katanya.

Lebih jauh, Baharullah menekankan bahwa pengalaman akademik para dosen sejalan dengan implementasi Caturdharma Perguruan Tinggi. Pengetahuan yang mereka peroleh bukan hanya memperkuat proses pembelajaran, tetapi juga membuka peluang penelitian kolaboratif dengan mitra luar negeri serta memperkaya praktik pengabdian masyarakat. Dengan demikian, efek dari program ini diharapkan akan terasa meluas baik bagi mahasiswa maupun bagi reputasi kampus.

Sepuluh dosen penerima beasiswa terbagi dalam dua konsentrasi utama. Delapan di antaranya memilih konsentrasi Fostering Student Motivation and Engagement, yakni Ismail Sangkala, Dr. Ummi Khaerati Syam, Dr. Syamsiarna Nappu, Dr. Andi Bulkis Maghfirah Mannong, Dr. Eka Prabawati Rum, Dr. Nunung Anugrawati, Muhammad Thahir, serta Dr. Farisha Andi Baso. Konsentrasi ini dipandang relevan untuk menjawab tantangan kelas modern yang menuntut kreativitas pengajar dalam menjaga motivasi belajar mahasiswa.

Sementara itu, dua dosen lainnya, yakni Uyunnasirah Hambali dan St. Asmayanti AM, memilih konsentrasi Teaching English to Young Learners yang berfokus pada pengajaran bahasa Inggris sejak usia dini, sebuah kebutuhan yang kian meningkat dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Antusiasme para dosen terasa sejak awal. Ismail Sangkala, salah seorang penerima, menyatakan rasa syukurnya karena bisa belajar langsung dari kurikulum yang disusun universitas di Amerika Serikat. Menurutnya, program ini tidak hanya memperkaya teori pengajaran, tetapi juga memberi kesempatan untuk memahami bagaimana budaya akademik di sana dijalankan.

“Saya berkomitmen mengadaptasi pengalaman ini untuk memperkuat pembelajaran di kelas, sekaligus membagikan wawasan baru kepada rekan dosen dan mahasiswa,” ujarnya.

Dampak jangka panjang program ini diyakini akan sangat signifikan. Mahasiswa akan mendapat pengalaman belajar dari dosen yang wawasannya diperbarui dengan perspektif global, sementara institusi akan semakin kokoh posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Indonesia Timur. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Unismuh Makassar tidak hanya menjaga kualitas akademik, tetapi juga terus bergerak memperkuat reputasi internasionalnya.