UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR— Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menorehkan prestasi di bidang riset dan inovasi. Dua dosennya, Dr. Maria Ulviani, M.Pd. dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta Riza Sativani Hayati, M.Pd. dari Program Studi Pendidikan Biologi, berhasil lolos sebagai peserta Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten (PDPP) Tahun 2025 Wilayah Makassar.
Pelatihan bergengsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Hilirisasi dan Kemitraan, Ditjen Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini dijadwalkan berlangsung pada 25–27 Agustus 2025 di Gedung Serbaguna Lantai 3 STIE AMKOP Makassar, Jalan Meranti No. 1, Panakkukang, Makassar.
Program ini bertujuan memperkuat kapasitas dosen dan peneliti dalam menyusun dokumen deskripsi paten sesuai standar, sehingga hasil riset dapat dilindungi secara hukum. Para peserta akan memperoleh materi mulai dari sistem administrasi permohonan paten, penelusuran informasi invensi, hingga praktik penulisan deskripsi paten dengan bimbingan fasilitator ahli.
Menurut pengumuman resmi pada 3 Agustus 2025, setiap perguruan tinggi hanya diperbolehkan mengirimkan satu peserta, dengan kuota terbatas demi menjaga efektivitas pembelajaran. Keberhasilan dua dosen Unismuh ini menjadi pencapaian tersendiri, sekaligus menunjukkan pengakuan terhadap kualitas sumber daya manusia kampus.
Maria Ulviani menyambut baik kesempatan ini. “Alhamdulillah, ini peluang berharga untuk memperdalam keterampilan di bidang perlindungan kekayaan intelektual. Ke depan, saya berharap bisa membantu kolega dosen dan mahasiswa dalam proses pendaftaran paten, sehingga inovasi kampus terlindungi dan memberi manfaat lebih luas,” ujarnya saat dikonfirmasi Sabtu, 23 Agustus 2025.
Sementara itu, Riza Sativani Hayati menilai pelatihan ini penting bagi dosen muda yang ingin mengembangkan riset terapan. “Bidang biologi punya potensi besar untuk menghasilkan invensi, baik dalam bioteknologi, lingkungan, maupun pendidikan. Dengan bekal ini, saya berharap bisa mendorong lebih banyak paten dari Unismuh, khususnya dari mahasiswa dan dosen di bidang sains,” tuturnya.
Kehadiran dua dosen Unismuh Makassar dalam pelatihan PDPP 2025 menjadi bukti komitmen universitas dalam mendukung pengembangan kompetensi akademik sekaligus memperkuat budaya inovasi. Hal ini sejalan dengan visi kampus untuk menjadikan Unismuh sebagai perguruan tinggi berdaya saing global melalui riset, publikasi, dan perlindungan kekayaan intelektual.