August 6, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA UTAMA

Unismuh Makassar Sosialisasikan Program Diktisaintek Berdampak, Dosen dan Tendik Didorong Ikut Sertifikasi Kompetensi

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar sosialisasi Program DIKSAINTEK Berdampak secara daring pada Rabu, 6 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan (tendik) Unismuh sebagai bagian dari persiapan mengikuti program sertifikasi kompetensi (SERKOM) dan uji kompetensi (UKOM) dari Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) Diktisaintek, Kementerian Pendidikan Tinggi.

Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Nafiron Musfiqin Uddin, perwakilan dari Tim Direktorat SDM Diktisaintek. Turut hadir memberikan sambutan Wakil Rektor Unismuh Makassar Dr Ihyanu Malik. Acara dipandu Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unismuh Makassar Dr Nasrun.

Dalam paparannya, Nafiron menjelaskan berbagai program unggulan tahun 2025 yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas SDM perguruan tinggi, termasuk bantuan pengembangan modul digital, program magang dan datasering, serta skema sertifikasi kompetensi dosen dan tendik.

“Program ini membuka ruang luas bagi perguruan tinggi untuk merekomendasikan jenis sertifikasi kompetensi sesuai kebutuhan institusi, baik melalui platform daring seperti Coursera, maupun secara luring melalui kerjasama dengan LSP,” jelas Nafiron.

Menurut Nafiron, peserta yang mengikuti pelatihan luring akan mendapat fasilitasi penuh dari Diktisaintek, mulai dari biaya pelatihan, uji kompetensi, hingga akomodasi dan transportasi. Sedangkan peserta daring akan mendapat pembiayaan pelatihan dan uji kompetensi melalui platform yang ditentukan.

Program Pengembangan Modul Digital

Salah satu skema yang cukup menarik perhatian adalah bantuan pengembangan modul digital, terutama untuk instruktur yang telah memiliki sertifikasi AA atau Pekerti. Peserta yang lolos akan menerima pendanaan hingga Rp50 juta per modul dan difasilitasi pelatihan teknis dalam menyusun modul pembelajaran digital yang distandarisasi secara nasional.

“Modul-modul ini akan digunakan secara nasional bahkan internasional. Karena itu kualitasnya harus terjaga. Materinya tidak hanya disusun tapi juga didampingi hingga tiga bulan,” terang Nafiron.

Kolaborasi Dosen dan Tendik

Dalam sesi tanya jawab, sejumlah peserta mengonfirmasi bahwa kolaborasi antara dosen dan tendik tetap memungkinkan, terutama dalam penyusunan modul non-pedagogik dan program magang. Namun, untuk modul pedagogik, hanya instruktur bersertifikat yang bisa menjadi penanggung jawab utama.

Program lain yang disoroti adalah skema magang dan data sharing, yang memungkinkan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas tata kelola dengan belajar langsung ke institusi lain yang lebih unggul. Peserta program ini dapat berasal dari unsur dosen maupun tendik, tergantung kebutuhan unit atau lembaga yang ingin diperbaiki.

Proses Seleksi dan Pendanaan

Mengenai seleksi peserta, Nafiron menjelaskan bahwa tidak ada batasan jumlah maksimal. Namun, semua proposal akan dinilai berdasarkan aspek substansi, relevansi sertifikasi, dan kapasitas lembaga penyelenggara. Pihak Diktisaintek juga menekankan pentingnya rekomendasi institusi untuk memastikan bahwa keikutsertaan dosen dan tendik adalah bagian dari strategi pengembangan kelembagaan, bukan hanya kepentingan individu.

“Kita ingin memastikan bahwa hasil program ini memberi dampak nyata pada institusi, bukan sekadar menambah portofolio pribadi,” tegasnya.

Di akhir acara, panitia mengingatkan bahwa pendaftaran dan unggah dokumen hanya dibuka hingga 10 Agustus 2025, sehingga peserta diimbau segera melengkapi syarat administratif, termasuk surat rekomendasi kolektif dari institusi.