UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Pemerintah meminta Muhammadiyah mempercepat peningkatan jumlah lulusan dokter umum, dokter gigi, dan terutama dokter spesialis. Dorongan itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Achmad Nurmandi, MSc, saat pelantikan dekan, wakil dekan, dan pejabat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Kamis, 24 Juli 2025.
“Segera rancang program pendidikan spesialis satu. Bukan hanya rumah sakit umum yang kekurangan dokter spesialis, 145 RS PKU Aisyiyah di seluruh Indonesia juga membutuhkan,” ujar Nurmandi di Balai Sidang Muktamar Unismuh.
Ia menegaskan, percepatan produksi tenaga medis merupakan bagian dari kerja sama strategis Muhammadiyah dengan pemerintah. Kebutuhan dokter dinilai mendesak seiring ekspansi jaringan rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Nurmandi sekaligus mengapresiasi capaian akreditasi “Unggul” Unismuh. “Dulu saya bilang, kalau Unismuh belum unggul saya belum bisa tidur nyenyak. Sekarang, alhamdulillah, sudah unggul,” katanya disambut tepuk tangan hadirin, di antaranya Rektor Unismuh Dr Abdul Rakhim Nanda dan Ketua PWM Sulsel Prof H Ambo Asse.
Status unggul itu, menurut dia, menjadi modal penting dalam agenda internasionalisasi kampus. “Unismuh harus berani menembus panggung global,” ujarnya.
Ia juga menyebut amanat pemerintah agar Muhammadiyah memperluas akses pendidikan tinggi di Papua. Setelah Universitas Muhammadiyah Teluk Bintuni berdiri, kini diproses pendirian Universitas Muhammadiyah Merauke. “Kader Unismuh mesti ambil peran kepemimpinan di sana. Tanpa pengalaman, perguruan tinggi baru sulit bertahan,” katanya.
Nurmandi mengapresiasi tata kelola Unismuh yang dinilai semakin kondusif dan bebas konflik internal. Ia mengaitkan hal itu dengan transformasi budaya unggul kampus.
Para pejabat struktural, lanjutnya, harus memiliki pola pikir berkembang (growth mindset). Ia mencontohkan program studi Akuntansi yang mulai kehilangan peminat karena kemajuan kecerdasan buatan. “Integrasi teknologi informasi menjadi kunci agar prodi tetap relevan,” ujarnya.
Di akhir sambutan, ia menegaskan, dekan, wakil dekan, dan ketua program studi bukan sekadar pengelola unit kerja, melainkan calon pemimpin bangsa. “Muhammadiyah kerap diminta mengirim kader ke kementerian dan lembaga. Sumbernya adalah kampus-kampus Muhammadiyah,” pungkasnya.
Unismuh Makassar saat ini sedang dalam proses pembukaan prodi S1 dan Profesi Kedokteran Gigi dan Prodi Spesialis Kegawatdaruratan.