UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Pikom IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar resmi membuka kegiatan Culture Fest 2025, yang dirangkaikan dengan Dialog Budaya bertema “Mewarisi Tradisi, Merajut Kreasi: Revitalisasi Budaya untuk Generasi Muda”, Jumat, 18 Juli 2025, di Gedung LPTQ Provinsi Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian sekaligus pengembangan budaya lokal di kalangan generasi muda. Perpaduan antara nilai-nilai tradisi dan penguatan kreativitas menjadikan Culture Fest 2025 sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif. Festival ini mengajak generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk lebih mengenal, mencintai, dan mengangkat budaya Indonesia—terutama budaya Bugis-Makassar—ke tingkat yang lebih luas.
Ketua panitia, Roslinda, dalam laporannya menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa budaya bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk dikembangkan sesuai dengan semangat zaman.
“Melalui event ini, kami ingin menunjukkan bahwa tradisi bukanlah sesuatu yang ketinggalan zaman. Justru dari sanalah lahir identitas dan karakter kuat untuk menciptakan karya dan inovasi,” tutur Roslinda.
Sementara itu, Ketua Umum Pikom IMM FEB Unismuh Makassar, Safira Almey Tiara, menekankan bahwa tema besar yang diusung merupakan refleksi dari tanggung jawab generasi muda untuk melestarikan dan menghidupkan kembali budaya yang diwariskan oleh para pendahulu.
“Dengan adanya Culture Fest, kami berharap ini menjadi spirit baru dan wadah bagi generasi Z dalam mengembangkan pengetahuan budaya dan bisnis, melalui dialog budaya dan berbagai workshop,” ujarnya.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai acara yang memadukan unsur budaya dan intelektual, seperti presentasi budaya, pameran stand budaya, serta lomba esai. Menurut Safira, kegiatan ini juga menjadi wujud dari nilai-nilai spiritual dan intelektual yang senantiasa berjalan beriringan dalam gerakan IMM.
Ketua Umum PC IMM Kota Makassar, Nasruddin, turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebut Culture Fest sebagai bentuk langka namun sangat penting bagi gerakan mahasiswa.
“Kegiatan kultural seperti ini sangat membantu generasi muda dalam mengenal warisan budaya leluhur. Semoga kita mampu menjadi pelestari budaya yang tidak melupakan sejarah,” ungkapnya.
Wakil Dekan III FEB Unismuh Makassar, Abdul Muttalib, S.E., M.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa budaya tidak hanya menjadi bagian dari ilmu, tetapi juga sebagai terapan historis yang diwariskan dan wajib dijaga oleh generasi muda, termasuk aktivis mahasiswa.
Sementara itu, orasi budaya disampaikan oleh Wakil Dekan IV FEB Unismuh Makassar, Dr. Sulaiman Masnan, S.Pd.I., M.Pd.I. Ia menguraikan bahwa gerakan Muhammadiyah sejak awal menggabungkan tiga unsur budaya dalam gerak perjuangannya: budaya Islam, budaya Jawa, dan budaya Barat.
“Muhammadiyah lahir di tengah masyarakat yang sangat menjunjung budaya. Maka melalui momentum ini, kita sebagai kader persyarikatan harus menjadi pengingat bahwa budaya sangat penting dalam perjuangan dan identitas kita,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi, kreativitas, dan kecintaan terhadap budaya, Culture Fest 2025 menjadi simbol bahwa revitalisasi budaya di era modern bukan sekadar mungkin, melainkan menjadi keniscayaan. Di tengah derasnya arus globalisasi, pelestarian budaya menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan jati diri bangsa.