UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Upaya meningkatkan literasi kesehatan berbasis teknologi terus digalakkan oleh kalangan perguruan tinggi. Tim dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang tergabung dalam Aliansi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (ADPERTISI), menggelar program pengabdian masyarakat di Desa Paddinging, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu, 10 Juli 2025.
Mengangkat tema “Meningkatkan Literasi Kesehatan melalui Digitalisasi Edukasi Herbal dan Kegawatdaruratan”, kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pengelolaan kesehatan berbasis tanaman herbal lokal yang aman, serta penanganan awal kondisi kegawatdaruratan medis secara tepat.
“Kami melihat potensi besar dalam digitalisasi edukasi kesehatan, khususnya di daerah seperti Takalar yang mulai terkoneksi dengan informasi digital. Edukasi mengenai tanaman herbal lokal yang dikombinasikan dengan pelatihan kegawatdaruratan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kemandirian warga,” ujar apt. Suhartini, S.Farm., M.Tr.Adm.Kes., Ketua Tim Pengabdian Dosen.
Dalam kegiatan tersebut, warga mendapatkan pelatihan mengenai pengenalan tanaman herbal, teknik pengolahan yang aman dan higienis, serta praktik penanganan kegawatdaruratan, mulai dari pertolongan pertama pada luka, sesak napas, hingga luka bakar.
Sesi demonstrasi dipandu oleh apt. Zulfahmi Hamka, S.Farm., M.Si., yang mempraktikkan cara membuat minuman herbal dari daun jambu biji sebagai terapi komplementer untuk diare akut, salah satu kondisi gawat darurat yang kerap terjadi di pedesaan.
Informasi yang disampaikan juga disiapkan dalam bentuk digital melalui situs web resmi, agar dapat diakses secara luas oleh masyarakat, khususnya kalangan muda yang aktif di media sosial. Langkah ini dimaksudkan agar pengetahuan tentang kesehatan tidak berhenti di ruang pelatihan, tetapi menyebar melalui kanal digital yang tersedia.
Program ini menjadi bagian dari implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Harapannya, melalui pendekatan berbasis teknologi dan kearifan lokal, masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan, serta mampu bersikap tanggap dan mandiri dalam menghadapi situasi darurat.