UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menjajaki kerja sama strategis dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dalam upaya memperkuat literasi baca tulis Al-Qur’an di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Penjajakan kerja sama ini dibahas dalam pertemuan antara Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda, dan Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Mustakim, S.Pd., M.Si., di Ruang Rektor Unismuh Makassar, Jumat 27 Juni 2025.
Turut hadir dalam pertemuan itu jajaran pimpinan Unismuh Makassar, antara lain Wakil Rektor I Prof Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor II Dr Ihyani Malik, Wakil Rektor III Dr Mawardi Pewangi, dan Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam Dr Ilham Muchtar. Juga tampak Direktur Ma’had Al-Birr KH Lukman Abdul Shamad, Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Dr Nasrun, Sekretaris LP3AIK Dr Nurdin Mappa, serta Ketua Divisi Dakwah, Tilawah dan Tahfiz P4AIK Unismuh Makassar Zainal Abidin.
Sementara dari pihak Dinas Pendidikan, Mustakim didampingi Plt. Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dr Anshar Syukur serta Kepala Seksi UPT PTIKP Andi Rahmat Amin.
Rektor Unismuh Makassar menyambut baik inisiatif kerja sama ini dan menegaskan komitmen Unismuh untuk menyiapkan kurikulum serta model pembelajaran baca tulis Al-Qur’an yang dapat diterapkan di seluruh SMA dan SMK di Sulsel.
“Harus disiapkan dulu kurikulumnya,” ujar Rakhim Nanda.
Penandatanganan nota kesepahaman dijadwalkan berlangsung pada 19 Juli 2025. Fokus utama kerja sama ini adalah meningkatkan kapasitas guru dan siswa dalam bidang tahfiz dan literasi Qur’ani, sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Nomor: 100.3.4/3300/DISDIK tertanggal 7 Juni 2025.
Surat edaran tersebut mendorong para kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, serta siswa Muslim untuk menghafal minimal Juz 30.
Mustakim mengungkapkan bahwa saat ini Dinas Pendidikan Sulsel telah menerapkan kebijakan bebas tes masuk untuk SMA unggulan bagi siswa yang hafal minimal 10 juz.
“Kami punya program bebas tes masuk SMA unggulan bagi siswa yang hafal 10 juz,” katanya.
Menanggapi hal itu, Rektor Unismuh turut menyampaikan bahwa kebijakan serupa juga diterapkan di lingkungan kampus mereka.
“Di Unismuh, calon mahasiswa penghafal 30 juz bisa langsung diterima, bahkan di Fakultas Kedokteran,” jelas Rakhim Nanda.
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai keagamaan.