UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menerima kunjungan akademik dari dua akademisi Vrije Universiteit (VU) Amsterdam, Belanda, Jumat, 20 Juni 2025. Kedatangan Prof Dr Ir Elco van Burg dan Dr Wandelian Tuijp merupakan kunjungan balasan atas lawatan Wakil Rektor II Unismuh, Dr Ihyani Malik, ke Amsterdam pada April lalu.
Kedua tamu disambut langsung oleh Rektor Unismuh Dr Abdul Rakhim Nanda, didampingi Wakil Rektor II Dr Ihyani Malik, serta para dekan dan wakil dekan di lingkungan kampus.
Prof Elco van Burg merupakan Guru Besar Teori Organisasi sekaligus Kepala Bagian Teori Organisasi di Sekolah Bisnis dan Ekonomi VU Amsterdam. Sementara Dr Wandelian Tuijp menjabat sebagai Manajer Proyek Internasional di bidang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Komitmen Global Unismuh
Dalam sambutannya, Rektor Abdul Rakhim menyampaikan apresiasi atas kedatangan delegasi dari VU Amsterdam. Ia menekankan bahwa kunjungan tersebut menjadi momen penting dalam memperkuat jejaring akademik internasional Unismuh Makassar.
“Kami merasa terhormat menyambut kehadiran Anda. Ini adalah langkah strategis untuk memperluas kerja sama yang memperkaya institusi kami dan memberi manfaat lebih luas bagi komunitas akademik global,” ujar Rakhim.
Unismuh Makassar, menurutnya, merupakan salah satu universitas swasta terbesar di kawasan timur Indonesia dengan delapan fakultas dan 56 program studi. Kampus ini telah meraih akreditasi unggul serta masuk dalam pemeringkatan global Times Higher Education (THE) Impact Ranking.
Nilai dan Dampak Sosial VU Amsterdam
Dalam kesempatan tersebut, Prof Elco mengungkapkan ketertarikannya terhadap fokus Unismuh pada isu pembangunan berkelanjutan dan konsep kampus hijau. Ia menjelaskan bahwa sejak awal pendiriannya, VU Amsterdam memiliki misi untuk memberi dampak positif bagi masyarakat.
“Vrije Universiteit berarti universitas yang bebas. Bebas dari intervensi pemerintah atau gereja, meskipun berakar dari nilai-nilai Kristen. Kami ingin menjaga kebebasan akademik demi kemajuan ilmu pengetahuan dan dampaknya bagi dunia,” tutur Elco.
Ia juga menyampaikan bahwa meskipun VU Amsterdam menempati posisi ke-60 dunia dalam THE Impact Ranking, fokus utama mereka tetap pada kontribusi nyata, bukan sekadar angka pemeringkatan.
“Nilai bukan segalanya. Kegagalan pun adalah kesempatan belajar,” tambahnya.
Kebebasan Akademik dalam Proyek SDGs
Dr Wandelian Tuijp menambahkan, unit kerja yang ia pimpin di VU Amsterdam memiliki fleksibilitas tinggi karena tidak berada di bawah fakultas tertentu. Hal ini memungkinkan timnya untuk fokus pada kerja sama internasional tanpa tekanan wajib publikasi ilmiah.
Ia membagikan pengalaman bekerja di kawasan Sahel, Afrika Barat, dalam proyek inovasi sosial dan kewirausahaan. Menurutnya, universitas di Indonesia memiliki keunggulan dalam kedekatan dengan masyarakat.
“Sejak pertama kali ke Indonesia tahun 2018, saya melihat bagaimana perguruan tinggi di sini sangat terlibat dalam pengabdian masyarakat. Kami justru banyak belajar dari praktik-praktik itu,” ujar Wandelian.
Arah Kolaborasi ke Depan
Rektor Unismuh berharap pertemuan ini menjadi fondasi awal kolaborasi yang berkelanjutan, termasuk pertukaran dosen, riset bersama, hingga pengembangan kurikulum berbasis SDGs.
“Kami siap menjajaki peluang lebih luas untuk memperkuat institusi dan memberi kontribusi lebih besar bagi tantangan global,” ucap Rakhim menutup sambutan.