UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — SD Negeri Taeng keluar sebagai juara pertama pada ajang Lomba Senam Anak Indonesia Hebat yang digelar dalam rangka Milad ke-62 Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sabtu 14 Juni 2025. Kegiatan berlangsung meriah di Lapangan Upacara Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin 259, Makassar.
Posisi juara kedua diraih SD Inpres Bertingkat Labuang Baji Makassar, disusul MIS Muhammadiyah 8 Maccini Makassar di posisi ketiga. Sementara Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 11 Bara-baraya Makassar juga tercatat sebagai salah satu pemenang.
Sebanyak 10 regu dari 10 sekolah dasar di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa ambil bagian dalam lomba ini. Selain para pemenang, peserta lainnya berasal dari SD Muhammadiyah 1 Bontoala, SD Muhammadiyah 2 Mamajang, MI Muhammadiyah Pannampu, SD Negeri Timbuseng 2 Barombong, SD Muhammadiyah Perumnas, dan SD Unismuh Makassar.
Membangun Karakter dan Sportivitas Anak Sejak Dini
Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Dr Ihyani Malik, dalam sambutannya menegaskan bahwa lomba ini bukan semata ajang unjuk keterampilan, tetapi juga menjadi wadah membentuk karakter anak-anak sejak dini.
“Anak-anak itu harus sportif. Artinya, bermain dengan baik. Menang dan kalah tidak masalah. Yang penting belajar dan berani tampil,” kata Ihyani.
Ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan menyebut bahwa kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian penting dalam peringatan Milad ke-62 Unismuh Makassar. Menurutnya, kegiatan semacam ini bisa menumbuhkan semangat, percaya diri, dan semangat persaudaraan di antara anak-anak.
“Kita tidak pernah tahu, dari puluhan anak yang ikut lomba ini, siapa yang nanti akan jadi pemimpin Indonesia di masa depan. Maka mari kita bentuk anak-anak ini dengan karakter unggul,” ujarnya di hadapan peserta dan pendamping.
Bagian dari Gerakan Menuju Generasi Emas 2045
Ketua panitia lomba, Dra. Indra Djauharini Amri, M.Pd., menyebut kegiatan ini merupakan kontribusi Unismuh dalam mendukung program nasional membentuk generasi Indonesia Emas 2045.
“Lomba ini khusus untuk anak-anak SD sebagai bentuk dukungan terhadap upaya membangun anak Indonesia yang sehat, kuat, dan hebat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa meskipun jumlah pendaftar cukup banyak, panitia membatasi peserta hanya dari 10 sekolah karena keterbatasan waktu dan ruang. Indra juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan.