June 13, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA KAMPUS

Menyatu dengan Alam: Mahasiswa Prodi Kehutanan Unismuh Gelar Pengabdian di Barru

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Ratusan mahasiswa Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kegiatan praktik lapang terpadu sekaligus pengabdian masyarakat di Desa Paccekke, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dipusatkan di kawasan Hutan Pendidikan (KHDTK) Paccekke Unismuh Makassar yang menjadi ruang belajar sekaligus laboratorium alam bagi mahasiswa.

Kegiatan dibuka secara resmi dalam seremoni di Kantor Desa Paccekke, Rabu 12 Juni 2025 yang dihadiri oleh unsur pemerintah desa, pengelola hutan pendidikan, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Barru, serta dosen dan mahasiswa Unismuh Makassar.

Sekretaris Program Studi Kehutanan, Ir. Jauhar Mukti, S.Hut., M.Hut., IPM, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum pendidikan kehutanan berbasis pengalaman lapangan. Praktik tersebut dirancang untuk mengasah kompetensi teknis mahasiswa serta membangun kesadaran ekologis dan empati sosial.

“Kami mengintegrasikan praktik lapang dengan kegiatan penanaman pohon untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Mahasiswa tidak hanya belajar dari alam, tetapi juga dari masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan itu, Direktur Hutan Pendidikan Unismuh Makassar, Dr. Ir. Hasanuddin Molo, S.Hut., M.Si., IPM, menekankan pentingnya peran hutan pendidikan sebagai ruang pembelajaran ekologis yang terhubung dengan realitas sosial masyarakat desa. Ia menyebut kawasan KHDTK Paccekke sebagai “jembatan antara ilmu pengetahuan dan praktik pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.”

Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari Kepala KPH Wilayah Barru, Armawati Alwy, S.P., M.Si. Ia menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif mahasiswa dan akademisi dalam upaya pemulihan ekosistem. Armawati juga mendorong pengembangan sistem agroforestri yang dapat menghadirkan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat sekitar.

“Konservasi tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu menggabungkan aspek ekologis dengan nilai-nilai ekonomi melalui tanaman produktif yang bernilai pasar,” katanya.

Pemerintah Desa Paccekke juga menyambut baik kegiatan ini. Sekretaris Desa, Sulaiman, S.Pd, mengapresiasi kolaborasi multipihak yang terjalin dan berharap kehadiran hutan pendidikan dapat membawa manfaat bagi pembangunan desa secara berkelanjutan.

“Kami membuka ruang bagi kolaborasi yang mendukung kesejahteraan warga, terutama yang berbasis pada konservasi dan pengelolaan sumber daya secara lestari,” ujarnya.

Puncak seremoni ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis di area sekitar hutan pendidikan. Aksi itu melibatkan mahasiswa, dosen, aparat desa, dan perwakilan KPH, sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Kegiatan praktik lapang ini akan berlangsung beberapa hari ke depan, dengan agenda meliputi pemetaan vegetasi, pengenalan potensi kawasan, observasi biodiversitas, serta aktivitas sosial berbasis pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi pembangunan desa dan konservasi lingkungan di tingkat lokal.