May 22, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA KAMPUS

Bakti Ilmiah HMP Matematika Unismuh: Edukasi, Empati, dan Etika Sosial

UNISMUH.AC.ID, Makassar — Mahasiswa Himpunan Program Studi (HMP) Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menyelenggarakan kegiatan Bakti Ilmiah selama tiga hari di Desa Kalebajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin hingga Rabu, 19–21 Mei 2025.

Mengangkat tema “Menyinergikan Aksi Edukatif dan Menumbuhkan Kepedulian Sosial,” kegiatan ini menjadi ruang praktik nyata bagi mahasiswa untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat, sekaligus mengasah kepekaan sosial di luar ruang kelas.

Ketua Panitia, Muhammad Syihabuddin, menuturkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pengabdian mahasiswa sebagai bagian dari tanggung jawab akademik dan sosial. “Kami ingin memperluas pengalaman belajar mahasiswa dengan menjadikan masyarakat sebagai mitra. Interaksi langsung ini menjadi pelengkap yang memperkaya ilmu di bangku kuliah,” ujarnya.

Sebanyak lebih dari 20 mahasiswa terlibat dalam rangkaian aktivitas seperti seminar motivasi, pelatihan dasar kepemimpinan (LDK), Brain Arena, lomba olahraga bagi siswa SMP, lomba seni untuk anak-anak SD, serta kerja bakti lingkungan. Seluruh kegiatan disambut hangat oleh masyarakat Kalebajeng. Anak-anak tampak antusias mengikuti lomba, para pemuda turut membantu logistik, dan orang tua ikut memeriahkan kerja bakti lingkungan.

Atmosfer gotong royong yang tercipta dalam kegiatan tersebut menghidupkan suasana kekeluargaan yang erat. Bagi warga, kehadiran mahasiswa bukan sekadar tamu, melainkan bagian dari komunitas yang memberi dan menerima dalam semangat kebersamaan.

Dalam sambutan mewakili Kaprodi Pendidikan Matematika FKIP Unismuh Makassar, Ma’rup, S.Pd., M.Pd., dua dosen program studi, Sitti Rahma Tahir, S.Pd., M.Pd., dan Nursakiah, S.Si., S.Pd., M.Pd., menyampaikan tiga pesan penting yang menjadi pegangan mahasiswa selama menjalani pengabdian.

“Pertama, jaga etika dan adab. Di mana pun berada, mahasiswa harus menampilkan sopan santun, baik dalam tutur kata maupun tindakan. Kedua, hormati masyarakat lokal. Mereka bukan hanya penerima program, tetapi mitra pembelajaran yang berharga. Ketiga, integrasikan ilmu yang diperoleh di kampus ke dalam kehidupan nyata. Ilmu harus bermakna secara sosial,” ujar Sitti Rahma Tahir.

Pesan itu disambung oleh Nursakiah yang menekankan pentingnya menjadikan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari budaya akademik. “Kegiatan seperti ini tidak sekadar agenda kampus, tetapi menjadi esensi dari pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Islam dan kemanusiaan. Mahasiswa harus tampil sebagai agen perubahan di tengah masyarakat yang menjadi laboratorium sosial sesungguhnya,” tuturnya.

Pihak program studi menyatakan komitmennya untuk terus mendorong kegiatan yang tidak hanya berorientasi pada capaian akademik, tetapi juga pembentukan karakter mahasiswa secara holistik—cerdas secara intelektual, sensitif secara sosial, dan kuat secara spiritual.

“Kami berharap Bakti Ilmiah ini menjadi cikal bakal dari gerakan sosial mahasiswa yang berkelanjutan, bukan hanya sebagai program tahunan, tetapi tradisi intelektual yang hidup dan tumbuh,” pungkas perwakilan Kaprodi.