UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Di tengah tantangan literasi dan keterbatasan akses pendidikan di kalangan anak yatim dan dhuafa, harapan tetap tumbuh melalui pena. Harapan itulah yang diusung Dr. Maria Ulviani, S.Pd., M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Makassar, saat menggelar Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah di Pondok Pesantren Putri Yatama Mandiri, Kamis 8 Mei 2025.
Mengangkat tema “Menulis Itu Seru: Menyalurkan Ide, Ekspresi, dan Suara”, pelatihan ini menyasar para santriwati yang berasal dari latar belakang kurang mampu. Mereka tidak hanya diajak memahami struktur karya ilmiah, tetapi juga belajar menjadikan tulisan sebagai medium untuk menyampaikan pikiran dan perasaan secara kritis dan terarah.
“Menulis adalah cara menyuarakan pikiran, ide, dan perasaan. Semua bisa menulis jika diberi ruang dan bimbingan yang tepat,” ujar Dr. Maria dalam sambutannya. Ia menekankan pentingnya keterampilan menulis bagi generasi muda, terutama mereka yang memiliki semangat belajar tinggi meski dalam keterbatasan.
Dari pengamatan selama kegiatan berlangsung, antusiasme para peserta terlihat nyata. Dalam suasana penuh semangat, para santriwati aktif bertanya, berdiskusi, dan mulai mencoba menuangkan ide mereka ke dalam paragraf-paragraf awal tulisan ilmiah. Bagi sebagian dari mereka, ini adalah pengalaman pertama menulis dengan kerangka akademik.
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat. Lebih dari itu, pelatihan ini juga menjadi ruang afirmasi bahwa anak-anak pesantren pun layak dan mampu berkontribusi dalam dunia literasi dan keilmuan.
Dengan bekal awal yang diberikan, Dr. Maria berharap santriwati Pondok Pesantren Yatama Mandiri dapat melangkah lebih percaya diri dalam menulis dan berkarya, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Di tengah keterbatasan, mereka tak kehilangan suara—dan menulis menjadi salah satu cara menyuarakannya.