May 3, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA KAMPUS

Pesmadina Unismuh Latih Musyrif-Musyrifah, Cetak Kader Muda Pilar Muhammadiyah

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Pesantren Mahasiswa KH Djamaluddin Amien (Pesmadina) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menyelenggarakan Pelatihan Musyrif-Musyrifah selama dua hari, Sabtu-Ahad, 3–4 Mei 2025, di Aula Syamsuddin, Ma’had Al-Birr Unismuh. Pelatihan ini bertujuan memperkuat peran pembina mahasiswa dalam membentuk kader muda Muhammadiyah yang tangguh secara spiritual, emosional, dan intelektual.

Kegiatan ini mengusung tema “Optimalisasi Militansi Musyrif-Musyrifah, Mewujudkan Pesmadina sebagai Wadah Penetas Kader Belia Pilar Utama Muhammadiyah.” Sebanyak 42 peserta yang terdiri atas musyrif dan musyrifah terlibat dalam pelatihan intensif selama dua hari. Materi yang diberikan meliputi pembinaan spiritual, penguatan karakter, manajemen asrama, hingga diskusi kepemimpinan berbasis nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan.

Wakil Rektor III Unismuh Makassar, Dr. KH. Mawardi Pewangi, dalam sambutannya saat membuka acara menekankan pentingnya tiga kepribadian utama yang harus dimiliki seorang musyrif dan musyrifah, yakni kepekaan, tanggung jawab, dan kasih sayang. “Itulah upaya mencetak kader belia sebagai pilar utama Muhammadiyah,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya sikap rendah hati dalam menjalani tugas, serta memperbanyak rasa syukur dan kesabaran. “Kesuksesan tidak boleh menjadikan seseorang sombong. Biasakan bersyukur dalam keadaan apa pun, dan perbanyak sabar,” tuturnya.
Ini juga mengingatkan pentingnya kerendahan hati dalam melakukan tugas, serta meningkatkan rasa terima kasih dan kesabaran mereka. “Saya tidak bisa membuat seseorang sombong.

Mawardi turut mendorong penguatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), khususnya bidang tilawah dan tahfidz. Ia meminta pengurus Pesmadina segera menyiapkan program daurah tahfidz dan kursus bahasa Arab selama dua bulan. “Jangan biarkan pesantren kosong dari aktivitas. Isi dengan kegiatan yang menghidupkan semangat keislaman dan kemuhammadiyahan,” ujarnya.

Sebagai bentuk perhatian terhadap pembina, ia juga mengusulkan adanya waktu jeda atau penyegaran bagi musyrif-musyrifah setelah menjalani masa tugas tertentu, demi menjaga semangat dan menghindari kejenuhan.

Ketua Konsorsium Pesmadina, Sitti Chaerani Djaya, S.Sos., M.Pd., menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat Pesmadina sebagai laboratorium kaderisasi Muhammadiyah. “Kami ingin menciptakan kader yang tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga siap mengabdi untuk persyarikatan,” ujarnya.

Ketua panitia, Sartika, menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak optimalisasi peran musyrif-musyrifah dalam proses pembinaan mahasiswa. “Kami ingin membangun militansi kader muda di lingkungan pesantren mahasiswa melalui penguatan peran musyrif-musyrifah,” jelasnya.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh sejumlah tokoh kampus dan pesantren, di antaranya Direktur PUTM Unismuh, Dr. KH. Abbas Baco Miro, Lc., MA, Direktur Ma’had Al-Birr, K.H. Lukman Abdul Shamad, Lc., M.Pd., Wadek IV FISIPOL Dr. M. Amin Umar, serta Kepala Prodi BKPI FAI, Dr. Alamsyah. Hadir pula para alumni musyrif-musyrifah, perwakilan PIKOM IMM Ma’had Al-Birr, dan sejumlah undangan lainnya.