April 30, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA UTAMA

Unismuh Makassar Tuan Rumah Peringatan Hardiknas 2025: Ratusan Dosen PTS dari Tiga Provinsi Hadir, Gunakan Pakaian Adat

UNISMUH.AC.ID, Makassar – Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) menjadi tuan rumah peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah IX. Kegiatan ini akan digelar pada Jumat, 2 Mei 2025, dan diikuti oleh ratusan dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Unismuh Siap Jadi Tuan Rumah Hardiknas 2025

Upacara bendera yang dipusatkan di Halaman Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar akan dimulai pukul 07.30 WITA. Menurut Dr. Ihyani Malik, Wakil Rektor II Unismuh dan penanggung jawab kegiatan, seluruh unsur kampus dikerahkan untuk menyukseskan kegiatan ini.

“Unismuh Makassar sangat siap menjadi tuan rumah. Seluruh unsur kampus kami terlibat langsung, mulai dari penataan teknis hingga mobilisasi relawan,” ujar Ihyani, Rabu, 30 April 2025.

Pakaian Adat: Simbol Pendidikan Berbasis Budaya

Seluruh peserta—termasuk dosen, pengurus yayasan, dan pegawai—akan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Hal ini menjadi bentuk penghormatan terhadap keragaman budaya Indonesia dan nilai-nilai lokal dalam pendidikan nasional.

“Pakaian adat adalah bentuk pengingat bahwa pendidikan kita berakar pada nilai-nilai lokal yang kaya dan beragam,” jelas Ihyani. Ia menambahkan bahwa semangat Hardiknas tahun ini mengusung tema: “Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Sesama.”

Launching Donor Darah Berkala: 1.500 Kantong Ditargetkan

Selain upacara, peringatan ini juga dirangkaikan dengan peluncuran program donor darah berkala bertajuk “Dari Kampus untuk Negeri”. Program ini merupakan kerja sama antara LLDIKTI Wilayah IX, PMI Sulsel, dan berbagai perguruan tinggi.

Kegiatan donor darah akan berlangsung di Gedung Fakultas Kedokteran Unismuh, melibatkan dosen, pegawai, dan mahasiswa secara sukarela. Targetnya adalah mengumpulkan 1.500 kantong darah, menjadikannya salah satu kegiatan donor darah terbesar di lingkungan kampus.

“Donor darah ini bukan hanya aksi sosial, tapi juga bentuk nyata kontribusi dunia kampus terhadap kemanusiaan,” pungkas Ihyani.