January 26, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA KAMPUS

Mahasiswa Unismuh Raup Rp 150 Juta Lewat Tantangan Kewirausahaan

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Dalam mendukung visi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar sebagai kampus mandiri, mata kuliah Kewirausahaan yang diajarkan di seluruh fakultas telah melahirkan kisah sukses. Salah satu dosen Unismuh yang juga berperan sebagai praktisi usaha, Fakhruddin Mansyur, S.E.I., M.E.I., memberikan tantangan unik kepada mahasiswa untuk menghasilkan pendapatan minimal Rp 1 juta per individu dalam waktu tiga bulan.

“Mahasiswa kami dorong untuk berpikir produktif dan mandiri. Mereka bisa memilih antara berusaha, berdagang, atau bekerja, asalkan pendapatan yang dihasilkan halal dan sesuai target,” ujar Fakhruddin, yang juga dikenal sebagai pengelola Kareba Kaos Makassar, saat dikonfirmasi Sabtu, 25 Januari 2025.

Tantangan ini diberikan kepada mahasiswa dari sembilan kelas, mencakup Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Pendidikan Agama Islam, dan Komunikasi Penyiaran Islam. Hasilnya mencengangkan, total laba yang terkumpul mencapai sekitar Rp 150 juta. Laba tersebut kemudian digunakan oleh mahasiswa untuk biaya kuliah mereka.

Jenis usaha yang ditekuni mahasiswa pun beragam, mulai dari jasa desain grafis, privat mengaji dan tahfiz, bekam, hingga kuliner seperti makanan dan minuman. Dalam bidang perdagangan, mahasiswa menjadi reseller produk seperti pakaian, kerajinan, dan aksesoris. Sebagian lainnya memilih bekerja paruh waktu sebagai marbot masjid, buruh bangunan, karyawan minimarket, hingga guru TPA.

Keunikan lainnya adalah proses evaluasi yang tidak hanya berbasis teori. Mahasiswa diwajibkan membuat laporan praktik kewirausahaan dan diwawancarai langsung oleh dosen. Wawancara ini dilakukan selama hampir satu bulan, mulai dari 1 hingga 25 Januari 2025, di berbagai lokasi seperti ruang dosen, masjid kampus, hingga aula Ma’had Albirr.

Fakhruddin menjelaskan bahwa jadwal kuliah di Unismuh telah dirancang sedemikian rupa agar mahasiswa bisa membagi waktu antara belajar, bekerja, dan berorganisasi. “Kuliah dilakukan Senin hingga Kamis, sementara Jumat hingga Ahad dimanfaatkan untuk bisnis atau kerja. Jadi, mahasiswa tetap bisa produktif tanpa mengganggu jadwal kuliah,” ujar Dosen Prodi Hukum Ekonomi Syariah Unismuh itu.

Ia menambahkan bahwa tantangan ini memberikan banyak hikmah. Selain pengalaman praktis di dunia bisnis dan kerja, mahasiswa juga merasakan manfaat ekonomi yang meringankan beban orang tua. “Awalnya mereka ragu, tapi setelah mencoba, mayoritas mahasiswa senang dan bersyukur. Mereka dapat pengalaman, cuan, dan nilai A sekaligus,” kata Fakhruddin.

Ke depan, ia berharap mahasiswa yang telah merintis bisnis dapat melanjutkan usahanya setelah lulus dan membuka lapangan pekerjaan sesuai dengan minat dan jurusan mereka. “Kemandirian ekonomi adalah kunci, dan kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya berilmu tetapi juga berdaya,” tutupnya.