UNISMUH.AC.ID, YOGYAKARTA – Sejak awal berdiri, Muhammadiyah telah menunjukkan keterkaitan erat antara gerakan dakwahnya dan kawasan-kawasan wirausaha di Indonesia. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, memaparkan sejarah panjang organisasi ini sebagai pelopor gerakan socio-enterprise di Indonesia.
Dalam acara “Talkshow dan Launching Buku Bangkitnya Kewirausahaan Sosial: Kisah Muhammadiyah,” yang diadakan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bersama Muhammadiyah di Museum Muhammadiyah, Kompleks Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin, 13 Januari 2025, Haedar menjelaskan pentingnya peran kawasan wirausaha dalam perkembangan awal Muhammadiyah.
“Sejak era KH Ahmad Dahlan, ranting-ranting Muhammadiyah berkembang di kawasan-kawasan entrepreneur, seperti Kotagede, Solo, Surabaya, hingga Padang Panjang. Ini menunjukkan hubungan erat antara nilai-nilai Islam dan semangat kewirausahaan,” ujar Haedar.
Haedar menambahkan, amal usaha Muhammadiyah yang kini mencakup pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi dibangun dengan semangat kemandirian. Hingga kini, Muhammadiyah memiliki 167 perguruan tinggi, 126 rumah sakit, dan ratusan klinik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Organisasi Modern dan Profesional
Haedar juga memaparkan langkah Muhammadiyah untuk terus relevan dengan tantangan zaman. Di bawah kepemimpinannya sejak 2015, Muhammadiyah telah menjelma menjadi organisasi modern yang profesional, termasuk melalui pendirian Muhammadiyah Australia College di Melbourne, kampus di Malaysia, serta pengembangan sektor tambang.
“Muhammadiyah memiliki visi menjadi organisasi yang modern dan profesional. Ini terwujud berkat sumber daya manusia unggul, amal usaha kokoh, dan infrastruktur organisasi yang luas,” ungkap Haedar.
Ia menekankan bahwa dua nilai utama, yaitu ujrah (imbalan profesional) dan ajra (pahala akhirat), menjadi fondasi dalam membangun Muhammadiyah. Dengan prinsip ini, Muhammadiyah berkomitmen mengelola usaha yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.
Mengajak Generasi Muda untuk Bergerak
Haedar mengajak generasi muda Muhammadiyah untuk mengambil peran lebih besar dalam gerakan kewirausahaan. “Generasi muda harus dibekali jiwa wirausaha yang tangguh dan berlandaskan nilai-nilai Islam. Ini adalah investasi besar bagi masa depan Muhammadiyah dan bangsa,” ujarnya.
Dengan komitmen ini, Muhammadiyah tidak hanya menjadi organisasi dakwah, tetapi juga menjadi pilar ekonomi umat yang kokoh dan modern.