January 3, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA KAMPUS PRESTASI

Syamsia Resmi Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Bioteknologi Pertanian Unismuh Makassar

UNISMUH.AC.ID, Makassar — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar secara resmi mengukuhkan Prof. Dr. Syamsia, M.Si sebagai Guru Besar Bidang Bioteknologi Pertanian dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa. Acara ini berlangsung di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 31 Desember 2024.

Syamsia ditetapkan sebagai Guru Besar berdasarkan SK Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) nomor 96951/M/07/2024, tanggal 5 November 2024. SK ditandatangani Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

SK Mendiktisaintek tersebut dibacakan Sekretaris Senat Unismuh Dr Baharullah, sementara riwayat hidup Syamsia dibacakan Wakil Rektor II Unismuh Makassar Prof Andi Sukri Syamsuri.

Prosesi pengukuhan diawali dengan penyerahan SK Guru Besar dari Kepala LLDIKTI Dr Andi Lukman kepada Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda, Selanjutnya, Rektor menyerahkan SK tersebut kepada Prof Syamsia.

Kemudian prosesi pengukuhan dilanjutkan dengan pengalungan selempang guru besar oleh Rektor Unismuh kepada Prof Syamsia. Pengalungan selempang tersebut disambut tepuk tangan meriah dari ribuan orang yang memadati Balai Sidang Unismuh Makassar.

Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Syamsia menyampaikan topik bertajuk “Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dalam Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan”, yang memberikan perspektif komprehensif tentang pentingnya memaksimalkan potensi lokal sebagai solusi jangka panjang dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan global.

Salah satu poin utama yang diangkat adalah pentingnya diversifikasi pangan sebagai pendekatan strategis. Syamsia mengemukakan bahwa ketergantungan pada komoditas utama seperti beras dapat menjadi ancaman jika terjadi gangguan produksi akibat perubahan iklim, bencana alam, atau krisis global. Ia menawarkan solusi berbasis riset, yaitu pengembangan pangan alternatif dari sumber daya lokal seperti sorgum, ubi kayu, dan jagung, yang memiliki potensi besar tetapi belum dioptimalkan secara nasional.

Syamsia juga menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya lokal dengan pendekatan yang berkelanjutan. Dalam pidatonya, ia memaparkan konsep “circular agriculture”, yang mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan pengelolaan limbah untuk menciptakan ekosistem pangan yang efisien. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga mengurangi dampak lingkungan, seperti emisi karbon dan degradasi tanah.

Lebih lanjut, Syamsia menggarisbawahi peran penting pendidikan dan riset dalam mendorong inovasi ketahanan pangan. Prof. Syamsia menyebutkan bahwa dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi, harus menjadi motor penggerak untuk menciptakan teknologi dan inovasi berbasis lokal yang dapat diadopsi oleh masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan.

Riwayat Hidup

Syamsia lahir di Pangkajene, Kabupaten Sidrap, pada 15 Juni 1972 dari pasanganH. Tayibe (Ayah) dan Almarhumah Hj. Alimang (Ibu). Keluarganya menjunjung tinggi nilai pendidikan, sangat menopang perjalanan kariernya hingga mencapai jabatan Guru Besar.

Prof. Syamsia memulai pendidikan di TK Anida Pangkajene pada tahun 1979. Ia kemudian melanjutkan ke SD Negeri 10 Pangkajene (1980–1986), SMP Negeri 1 Pangkajene (1986–1989), dan SMA Negeri 1 Makassar (1989–1992). Selanjutnya, ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan gelar Sarjana (S1) di bidang Budidaya Tanaman (1992–1996). Gelar Magister (S2) dalam Agribisnis ia raih pada tahun 1999, diikuti oleh gelar Doktor (S3) di bidang Ilmu Pertanian dari universitas yang sama pada tahun 2015.

Karier profesionalnya dimulai sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Departemen Kehutanan dan Perkebunan (2000–2001), kemudian menjadi staf Dinas Kehutanan Kabupaten Maros (2002–2009). Pada 2009, ia bergabung dengan Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai dosen, sekaligus menjabat di LLDIKTI Wilayah IX.

Sejak 2015, ia aktif memegang berbagai tugas tambahan di Unismuh Makassar, termasuk sebagai Sekretaris Unit Penjaminan Mutu Fakultas Pertanian (2015–2016), Asisten Direktur 1 Pascasarjana (2021–2023), hingga Ketua Divisi Hak Kekayaan Intelektual di LP3M (2023-sekarang).

Organisasi Profesi dan Publikasi

Sebagai anggota aktif dalam organisasi profesi, Prof. Syamsia berkiprah di Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia (PBI), Masyarakat Ilmu Tanah Indonesia (MITI), dan Asia Society for Sustainable Agriculture.

Beberapa publikasi ilmiahnya antara lain, “Local Resources for Food Security: Case Studies in Sulawesi”, Journal of Agricultural Science, “Biotechnology in Sustainable Agriculture: Challenges and Opportunities”, diterbitkan oleh Springer, dan Buku “Sustainable Farming in Indonesia: A Local Perspective”.

Syamsia juga aktif mengembangkan pelatihan berbasis bioteknologi untuk petani lokal di Sulawesi Selatan, melibatkan lebih dari 500 petani. Program ini berfokus pada diversifikasi pangan dan pemanfaatan teknologi sederhana untuk meningkatkan produktivitas.

Acara ini dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah IX Dr Andi Lukman, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, dan Ketua Badan Pembina Harian Unismuh Prof Gagaring Pagalung. Hadir pula segenap jajaran sivitas akademika Unismuh, keluarga dan kolega Prof Syamsia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *