UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Abd Rakhim Nanda, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) secara bijak dalam dunia pendidikan.
Hal itu disampaikan saat membuka Workshop Penyusunan Modul dengan Alat Bantu Artificial Intelegensia (AI), di Gedung Balai Sidang Muktamar, Jumat 27 Desember 2024.
Abdul Rakhim Nanda menekankan pentingnya pemanfaatan AI sebagai alat bantu dalam pendidikan, bukan sebagai pengganti manusia.
Ia menyebut, AI memiliki banyak kelebihan, seperti kemampuannya untuk cepat mengakses, memberikan kisi-kisi, hingga menunjukkan sumber-sumber pembelajaran.
“AI mampu menyajikan sumber-sumber dari berbagai karya elektronik secara cepat. Namun, yang membedakan hasil manual dan bantuan AI adalah kecepatannya, bukan kualitas pemahaman,” ujarnya.
Tiga Tantangan Pemanfaatan AI
Namun nakhoda Unismuh itu mengingatkan tiga tantangan utama dalam pemanfaatan AI.
Pertama, kata Rakhim, kapabilitas pengguna. Pemahaman dosen terhadap teknologi menjadi kunci keberhasilan implementasi AI. “Tanpa pemahaman yang baik, AI tidak akan dapat dimanfaatkan secara optimal. Jika perintah yang kita berikan ke AI kurang tepat, maka hasilnya kurang optimal. Oleh karena itu, pelatihan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kapabilitas dosen,” jelasnya.
Kedua, persoalan etika. Pemanfaatan AI harus dilakukan dengan menjaga etik. “Penggunaan AI melibatkan data dalam jumlah besar, sehingga penting untuk memastikan data tersebut dikelola secara etis, agar terhindar dari plagiarisme,” tambahnya.
Untuk mengundari plagiarisme, Rakhim menyarankan agar dalam meminta bantuan AI, sebaiknya meminta tautan rujukan yang bisa diverifikasi.
Ketiga, ketergantungan berlebihan. Rektor juga mengingatkan bahaya ketergantungan berlebihan terhadap AI. “AI tidak dapat menggantikan peran manusia dalam aspek filosofis dan nilai-nilai pendidikan. Tanggung jawab utama tetap ada pada dosen.
Pengembangan Infrastruktur Digital di Unismuh
Sebagai bagian dari transformasi digital, Unismuh Makassar berkomitmen untuk membangun production house yang mendukung pembuatan materi pembelajaran berbasis digital. “Langkah ini memastikan dosen memiliki fasilitas yang mendukung untuk menghasilkan modul pembelajaran berkualitas,” ungkap Rektor.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya sistem pembelajaran daring yang lebih fleksibel dan adaptif. Saat ini, Unismuh menggunakan platform pembelajaran daring bernama Spada (Sistem Pembelajaran Daring). Namun, Rektor mengakui bahwa fleksibilitas pembelajaran daring di Unismuh perlu ditingkatkan.
“Banyak yang masih sekadar menggunakan Zoom atau virtual meeting. Ke depan, kita harus memastikan konten pembelajaran yang lebih relevan dan memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengaksesnya kapan saja,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Rakhim menekankan bahwa AI sebaiknya dilihat sebagai mitra strategis dalam pendidikan, bukan ancaman.
“Mari kita manfaatkan teknologi, termasuk AI, dengan sebaik-baiknya untuk mendukung proses pembelajaran di Unismuh,” tutupnya.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor I, Dr Burhanuddin, Wakil Rektor II Prof Andi Sukri Syamsuri serta para pimpinan lembaga, kepala biro, ketua program studi, sekretaris program studi, dosen, dan tim Divisi Pembelajaran LP2AI.
Tanggung Jawab Manusia
Sebelum sambutan rektor, Workshop diawali dengan pengajian yang dibawakan oleh Dr. Ilham Muchtar, Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam. Dalam pengajiannya, ia mengutip Surah Al-Isra ayat 13-14 sebagai pengingat akan tanggung jawab individu terhadap amal perbuatannya.
Ilham menegaskan pentingnya menjaga integritas dalam menyusun modul pembelajaran, meskipun dibantu oleh teknologi AI. “Modul boleh disusun dengan bantuan AI, tetapi tanggung jawab tetap berada pada diri kita sendiri,” ujarnya.
Workshop ini menjadi tonggak penting dalam upaya Unismuh untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi yang unggul di era digital.