UNISMUH.AC.ID, GOWA – Ruang perkuliahan mahasiswa semester 3 Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar tampil beda dari biasanya. Kalau selama ini kuliah fisik di kampus Unismuh Jl. Talasapang, kali ini Jumat 13 Desember 2024 dilakukan di ruang rapat Kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Gowa di Kota Sungguminasa.

Puluhan mahasiswa itu adalah peserta mata kuliah Komunikasi Politik dengan dosen pengampu, Dr Muhammad Yahya Mustafa, M.Si melakukan kuliah lapangan di PPP Gowa yang menjadi partai politik pemenang Pemilu Legislatif 2024 dengan menempatkan 12 anggota di DPRD Gowa.

Rombongan mahasiswa Ilmu Komunikasi ini diterima oleh Ketua DPC PPP Kabupaten Gowa; Nursyam Amin.B Daeng Bani; Wakil Ketua; Fathahuddn Daeng Lewa dan Bendahara; Arifuddin Daeng Djarung.

Dosen pengampu mata kuliah, Muhammad Yahya pada kata pengantar mengucapkan terima kasih atas kesediaan DPC PPP Gowa menerima mahasiswa Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar melakukan kuliah lapangan.

Pilihan kuliah lapangan ke PPP Gowa karena pertimbangan, PPP di Gowa termasuk unik walau secara nasional partai ini tidak lolos ambang batas parlemen di DPR RI tetapi luar biasa di Gowa mampu menang mutlak meraih 12 kursi di DPRD Gowa.

Kemudian lebih unik lagi walau menang dalam pemilu legislatif 2024, tetapi dalam Pilkada Bupati Gowa 2024 calon yang diusung tidak mampu mengulang perolehan suara dalam pemilu legislatif.

Realitas politik demikian yang menarik untuk bahan kuliah bagaimana proses komunikasi politik dari pimpinan cabang ke ranting dan anak ranting sehingga mampu meraih suara dalam pileg dan pilkada.

Ketua DPC PPP Gowa, Nursyam Amin.B Daeng Bani pada kesempatan itu sangat mengapresiasi atas kunjungan kuliah lapangan dan mengakui kalau selama ini mahasiswa yang datang di partai, perorangan untuk melakukan penelitian tetapi untuk kuliah lapangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar yang pertama berkunjung.

Dijelaskan peta kekuatan PPP di Gowa sudah dua kali memenangkan pemilu legislatif Pemilu 2019 meraih 8 kursi di DPRD Gowa dan Pemilu 2024 malah meningkat jadi 12 kursi sehingga membuka jalan bagi PPP untuk menjadi Ketua DPRD Gowa mengalahkan Partai Golkar yang selama ini memenangkan pemilu legislatif di Gowa.

Dijelaskan juga tidak simetrisnya kemenangan PPP Gowa pemilu legislatif dan kekalahan dalam Pilkada Gowa 2024.

Menurut pimpinan Cabang PPP Gowa, ada beberapa varibel yang berpengaruh termasuk pada pilkada legislatif sangat banyak tokoh yang turun ke masyarakat mengajak ikut memilih sementara untuk Pilkada tidak sekuat dan sama pengaruh ajakan kepada masyarakat ikut dalam pemilihan, katanya.

PPP Gowa selama ini membuka diri dan menerima kalangan generasi muda dan generasi milenial jadi aktifis partai dan terbukti legislator PPP di Gowa di antara 12 orang itu ada 4 legislator dengan umur di bawah 30 tahun. Selain itu PPP juga peduli gender dengan duduknya tiga wanita legislator PPP di DPRD Gowa.

Kemampuan memenangkan pemilu legislatif 2024 menurut Nursyam sangat tergantung dari pengurus partai mulai dari cabang, ranting dan anak ranting sangat solid berjuang meraih suara terbanyak di wilayah kerja masing masing.

Selain itu partai juga mengambil kebijakan dengan merebut bola memaksimalkan potensi sumber daya agar dapat bergabung secara bersama membesarkan partai.

Nursyam mengambil contoh sosok Wakil Ketua DPC PPP Gowa, Fathahuddn Daeng Lewa yang merupakan anak muda potensial Ketua Ansor Gowa dan Pengurus KNPI Gowa diperebutkan partai politik tetapi PPP berhasil mendekati dan mengajak untuk bergabung.

Strategi komunikasi politik lainnya yang ditempuh PPP Gowa adalah menjalin komunukasi secara baik dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh lainnya agar mampu memberi dukungan kepada partai dalam setiap kali pemilu.

Suasana kuliah lapangan ini berlangsung cukup dinamis para mahasiswa dengan bebas mempertanyakan kepada pimpinan cabang beberapa masalah termasuk strategi PPP Gowa dalam menarik pemilih generasi muda.

Selain itu juga ada yang tanyakan langlah PPP meningkatkan partisipasi masyarakat Gowa dalam setiap kali pemilu. Perjuangan PPP antara kepentingan politik dan kepentingan agama.

Ada juga tanyakan dalam proses pemilu legislatif dan pilkada apakah pemilih masih memperhatikan visi dan misi calon atau terpengaruh dengan politik uang. Juga ada yang tanya wacara pemilu pilkada lewat DPRD apakah dapat melukai hasil perjuangan Reformasi.

Leave a Reply