UNISMUH.AC.ID, Makassar – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar semakin serius dalam upayanya mencapai status sebagai perguruan tinggi berkelas dunia.

Langkah ini ditandai dengan digelarnya kegiatan pendampingan penyusunan dokumen QS World University Rankings di Gedung Balai Sidang Muktamar Unismuh Makassar, Rabu, 9 Oktober 2024.

Pendampingan ini dipimpin oleh Dr. Mega Hidayati, Kepala Bidang Pengembangan Organisasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang juga bertindak sebagai pendamping internal sertifikasi ISO di Unismuh Makassar. Dalam sesi pemaparan materi dipandu Sekretaris Badan Penjaminan Mutu (BPM) Unismuh, Dr. Amrullah Mansida.

Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WITA dan dihadiri pimpinan kampus, Wakil Rektor IV, Dr. KH Mawardi Pewangi, Sekretaris Penjaminan Mutu, Dr. Amrullah Mansida, serta para dekan, wakil dekan, ketua lembaga, biro, dan GKM di lingkungan Unismuh.

Dalam kesempatan tersebut, Amrullah Mansida menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari sosialisasi sertifikasi ISO dan pemeringkatan perguruan tinggi tingkat Asia yang telah dilakukan sebelumnya.

“Proses pendampingan ini sudah mengerucut pada pengisian dokumen untuk QS Rankings. Ini adalah langkah strategis kami untuk mencapai target pemeringkatan Asia sebelum menuju peringkat dunia,” ujarnya.

Target Internasionalisasi Unismuh

Unismuh menargetkan masuk dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) Asia sebagai tahap awal menuju pengakuan internasional. Dari 17 item yang menjadi kriteria dalam QS Rankings, Unismuh Makassar fokus pada 6 item yang wajib dipenuhi.

Adapun 6 item kebutuhan dokumen pemeringkatan Impact Rankings Asia Unismuh Makassar yaitu SDG2, Zero Hunger; SDG3, Good Health and Well-Being; SDG4, Quality Education; SDG8, Decent Work and Economic Growth; SDG16, Peace, Justice, and Strong Institutions; serta SDG17, Partnership for the Goals.

Dari 17 SDGs, wajib dipilih 3 SDGs, dan untuk SDG17 menjadi aspek wajib dipilih yang harus diisi dengan kolaborasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Dua hal ini tidak bisa diabaikan, wajib hukumnya untuk diisi,” tambah Amrullah. Sedangkan SDG2, 3, 4, 8, dan 16 adalah pilihan untuk menyesuaikan dokumen yang dimiliki.

Dr. Mega Hidayati mengharapkan dukungan penuh dari badan, lembaga, pimpinan fakultas, GKM fakultas, dan program studi untuk pengisian data yang akurat dan terkini, guna mempercepat proses pengisian dokumen Impact Rankings.

“Keakuratan dan kelengkapan data adalah kunci utama dalam pengisian dokumen ini. Kami sangat berharap semua pihak dapat berkontribusi aktif,” ungkapnya.

Upaya ini sejalan dengan visi Unismuh untuk memperkuat posisinya di kancah internasional dan berkontribusi dalam pencapaian tujuan global di bidang pendidikan tinggi.

Leave a Reply