UNISMUH.AC.ID, YOGYAKARTA– Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains yang digelar oleh Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rabu, 2 Oktober 2024 secara hybrid.
Acara yang bertema “Titik Temu Otoritas Keilmuan dalam Kajian Keislaman dan Technosains” ini diikuti oleh 25 perguruan tinggi terpilih dari seluruh Indonesia.
Konferensi ini menghadirkan sejumlah narasumber utama dalam sesi panel, seperti Prof. Drs. Agus Purwanto dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Prof. Ir. Dwi Agustina Kurniawati dari UIN Sunan Kalijaga, serta Dr. Phil. Syafiq Hasyim dari Indonesian International Islamic University.
Konferensi ini diikuti oleh dosen dari lintas bidang ilmu yang membahas isu halal industri, arsitektur Islam, fiqh lingkungan, komunikasi penyiaran islam di era digital, manajemen keuangan syariah, Islam dan Sains medika, saintifikasi Islam, teknologi pendidikan Islam dan sains serta sains dan sejarah kebudayaan Islam
Salah satu presenter dalam konferensi ini adalah M Yusuf K, SE, ME dosen Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar memaparkan penelitian berjudul “Riba: Larangan dalam Al-Quran serta Implikasinya di Masyarakat dan Lembaga Keuangan Syariah. Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi antara M. Yusuf K. dengan Husnul Khatimah, mahasiswa Prodi Ekonomi Islam angkatan 2021.
Dalam presentasinya, M. Yusuf K. menguraikan larangan riba yang secara tegas disebutkan dalam Al-Quran serta dampak sosial yang terjadi jika praktik riba diterapkan di masyarakat.
“Larangan ini bukan hanya soal keuangan, tetapi juga berkaitan dengan kesejahteraan sosial dan keadilan di masyarakat,” ungkapnya.
M. Yusuf K. berharap kegiatan ini dapat mendorong para akademisi untuk lebih mendalami integrasi keilmuan Islam dengan sains, sosial, dan kemasyarakatan. Selain itu konferensi ini juga menjadi ajang dalam mendorong dosen dan mahasiswa untuk mengkaji ilmu pengetahuan sesuai bidangnya masing-masing
“Ini kesempatan bagi saya untuk menggali lebih dalam kandungan Al-Quran dan fenomena sains yang relevan dengan realitas masyarakat,” tutupnya.