UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – International Association of Economic and Business (IAEB) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Makassar, UIN Alauddin Makassar, dan Universitas Islam Alaudin DDI Sinjai (UIAD) menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional di Bank Sampah Kota Makassar, Antang, Kota Makassar, Jumat 13 September 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Presiden IAEB yang juga dosen di University Teknologi Mara Malaysia, Prof. Ts Shafinar Ismail, Ketua IAEB Wilayah Sulawesi Selatan Agusdiwana Suarni, S.E., M.Acc, serta Dekan FEBI UIAD Sinjai, Muhaimin Nabir, S.E., M.Ak. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh anggota IAEB Sulawesi Selatan serta mahasiswa dari tiga kampus yang terlibat.
PKM Internasional ini merupakan salah satu bentuk respon IAEB terhadap kebutuhan mendesak dalam pengelolaan sampah di perkotaan, khususnya di Kota Makassar. Kegiatan ini menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah serta bagaimana potensi ekonomi dapat dioptimalkan dari pemanfaatan sampah.
Sebagai benchmarking internasional, kegiatan ini juga memberikan kesempatan untuk membandingkan implementasi pengelolaan sampah antara Indonesia dan Malaysia, sebagai negara yang lebih maju dalam hal pengelolaan sampah.
Agusdiwana Suarni, S.E., M.Acc, Ketua IAEB Wilayah Sulawesi Selatan, dalam sambutannya menekankan pentingnya tata kelola sampah yang baik di perkotaan.
“Gaya hidup yang peduli terhadap sampah harus mulai diterapkan di Kota Makassar. Kebaikan itu dapat menular, termasuk kebiasaan untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Agusdiwana. Beliau juga berbagi pengalamannya saat menempuh pendidikan di Malaysia, di mana masyarakatnya lebih disiplin dan peduli terhadap isu pengelolaan sampah.
“Kami berharap masyarakat Makassar dapat meniru kebiasaan baik ini dan mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Acara ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat Makassar menuju pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan, sekaligus membuka peluang untuk mendayagunakan sampah sebagai sumber ekonomi yang menjanjikan.