UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Masa orientasi dan ta’aruf mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, untuk tahun akademik 2024/2025 berlangsung pada Sabtu, 7 September 2024.
Acara tersebut diikuti 507 mahasiswa di Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah, kampus Unismuh.
Selama masa orientasi dan ta’aruf tingkat fakultas ini, mahasiswa diperkenalkan kepada berbagai lembaga dan organisasi yang ada di FKIP Unismuh.
Acara dibuka langsung oleh Dekan FKIP Erwin Akib PhD. Dalam sambutannya, ia menekankan tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan belajar dan berorganisasi.
Erwin juga berpesan untuk senantiasa menjaga kekompakan di FKIP Unismuh Makassar, serta mengajak mahasiswa beru menjadi manusia yang kreatif dan produktif dalam berkarya.
Wakil Dekan I FKIP, Dr. Baharullah, M.Pd., menyampaikan bahwa visi FKIP adalah menjadi fakultas yang berkarakter islami, unggul, dan terpercaya dalam mengembangkan ilmu pendidikan melalui catur dharma perguruan tinggi. Ia juga menjelaskan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di FKIP sudah diselenggarakan oleh tujuh program studi, yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, PGSD, Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, dan Pendidikan PPKN.
Wakil Dekan II FKIP, Andi Adam, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa fakultas bertanggung jawab atas nilai serta data di setiap program studi dan Gugus Kendali Mutu (GKM). Selain itu, ia menjelaskan bahwa FKIP memiliki 225 dosen yang tergabung dalam bagian Sumber Daya Manusia (SDM).
Sementara itu, Wakil Dekan III Dr Muhammad Akhir banyak mengulas pola pembinaan lembaga kemahasiswaan di FKIP Unismuh Makassar.
Dalam sosialisasi lembaga mahasiswa, Ketua Umum Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FKIP, Faris Abdurrahman, menjelaskan bahwa IMM adalah organisasi otonom yang lahir dari Muhammadiyah pada 14 Maret 1964. “IMM menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan memiliki tri kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap kader, yaitu aspek spiritual, intelektual, dan humanitas,” ujarnya.