UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR– Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan dan pengembangan masyarakat melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 tahun 2024, Bidang Studi PGSD, Kelas F3.
Dalam acara Seminar Lingkungan bertajuk “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dan Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aroma Terapi,” Unismuh menggandeng Majelis Ta’lim Ishlahul Ummah sebagai mitra kolaborasi.
Kegiatan ini dihelat di pemukiman warga Kompleks BTN Pao-pao Permai, Kecamatan Sompa Opu, Kabupaten Gowa, Jumat, 30 Agustus 2024.
Ketua Majelis Taklim Ishlahul Ummah, Dra. Hj. Suaeba, M.Pd.I., dalam sambutannya, memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh para mahasiswa. Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan visi dan misi Majelis Taklim yang ia pimpin.
“Kegiatan ini sangat berkarakter dan kami sangat mengapresiasi inisiatif ini karena sejalan dengan tujuan kami untuk mengembangkan keilmuan dan keterampilan di lingkungan Majelis Taklim,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan seperti ini memberikan referensi bagi ibu-ibu anggota Majelis Taklim dalam memanfaatkan pengetahuan tersebut, terutama dalam bidang ekonomi.
Ketua Panitia, Tri Ardiansyah Alimuddin, menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa PPG Prajabatan yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara ini.
“Saya sangat bersyukur atas kekompakan dan semangat teman-teman yang terus terjaga hingga acara ini dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya.
Dalam seminar tersebut, Hadisaputra M.Si, dosen pengampu mata kuliah Projek Kepemimpinan, menekankan pentingnya peran pendidikan dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Ia menjelaskan bahwa dunia sedang menghadapi era baru, di mana perubahan iklim menjadi isu utama yang perlu diatasi. “Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi syarat penting untuk membentuk guru masa depan yang memiliki empat kompetensi utama: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial,” jelasnya.
Kompetensi ini dianggap esensial dalam membentuk guru yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu memimpin perubahan yang berdampak pada kemajuan masyarakat.
Pemateri Seminar, dari Komunitas Bank Sampah Syamsuddin, SE MM, membawakan materi dengan tema “Mungkinkah Hidup Minum Sampah?”. Ia memaparkan tentang pentingnya pengelolaan sampah melalui konsep bank sampah, terutama untuk sampah-sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomis.
“Bank sampah bukan hanya tentang menabung sampah, tetapi juga mengelola dan memanfaatkannya untuk kebaikan bersama,” tuturnya. Ia juga mengajak peserta untuk lebih dari sekadar membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan, pemilahan, dan pengolahan sampah secara efektif.
Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi
Selain seminar pengelolaan sampah, mahasiswa PPG Unismuh juga menggelar pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Pelatihan ini bertujuan mengedukasi masyarakat untuk mengolah minyak bekas pakai menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
Berikut langkah pembuatannya:
Penyaringan dan Persiapan Bahan
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyaring minyak jelantah untuk memastikan minyak yang digunakan bersih dari kotoran dan residu. Minyak yang telah disaring kemudian ditakar sebanyak 100 ml untuk memudahkan proses pencampuran dengan bahan lain.
Pencampuran dengan Stearin
Selanjutnya, minyak jelantah yang telah ditakar dipanaskan hingga aroma minyak berkurang. Pada tahap ini, sebanyak 100 gram stearin ditambahkan ke dalam minyak panas dan diaduk hingga larut sempurna. Stearin merupakan bahan penting dalam pembuatan lilin, yang berfungsi sebagai penguat dan pembentuk lilin saat mengeras.
Pemberian Warna dan Aroma
Untuk menambahkan estetika pada lilin, pewarna dari krayon bekas dicampurkan ke dalam adonan lilin yang masih panas. Selain itu, essential oil dengan aroma pilihan diteteskan ke dalam campuran tersebut, memberikan aroma yang khas pada lilin aromaterapi yang akan dihasilkan.
Penuangan dan Pembentukan Lilin
Setelah semua bahan tercampur rata, adonan lilin dituangkan ke dalam cetakan yang telah disiapkan sebelumnya. Sumbu lilin yang telah diposisikan dengan benar juga turut diletakkan di dalam cetakan. Proses ini diakhiri dengan membiarkan lilin mendingin dan mengeras secara alami.
Penyelesaian dan Penggunaan
Lilin yang telah mengeras kemudian siap digunakan atau dijual sebagai produk bernilai ekonomis. Pelatihan ini memberikan keterampilan baru bagi masyarakat, sekaligus memberikan solusi dalam pengelolaan limbah minyak jelantah yang sering kali dianggap tidak bermanfaat.
Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan limbah rumah tangga, serta menciptakan peluang usaha yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Acara ini menjadi salah satu bukti nyata kontribusi mahasiswa PPG Prajabatan dalam mengedukasi dan memotivasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga lingkungan, sekaligus memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal.