UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Rini Nurbayti, gadis Lembata, Nusa Tenggara Timur, berhasil membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Ia dinobatkan sebagai wisudawan berprestasi tingkat fakultas dari Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada wisuda ke-82, Kamis (27/6).
Perjalanan Rini menuju gelar sarjana tidaklah mudah. Berasal dari keluarga petani sederhana, ia harus berjuang keras untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Namun, berkat kegigihan dan semangat pantang menyerah, ia berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 7 bulan.
“Saya selalu percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk meraih masa depan yang lebih baik. Saya ingin membuktikan kepada diri sendiri dan keluarga bahwa saya bisa sukses meskipun berasal dari keluarga sederhana,” ujar Rini saat diwawancarai melalui WhatsApp, Kamis (27/6/2024).
Beasiswa dan Prestasi Akademik
Rini berhasil mendapatkan beasiswa berprestasi dari Unismuh selama 8 semester berkat prestasinya di masa sekolah. Ia juga aktif sebagai asisten laboratorium dan terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti menjadi sekretaris umum HMJ Pendidikan Biologi dan sekretaris bidang tabligh dan kajian keislaman di PIKOM IMM FKIP.
“Saya selalu berusaha untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk belajar dan mengembangkan diri. Saya percaya bahwa pengalaman berorganisasi sangat penting untuk membentuk karakter dan memperluas jaringan,” tuturnya.
Rini mengakui bahwa perjalanan kuliahnya tidak selalu mudah. Ia harus pandai membagi waktu antara organisasi, kerja paruh waktu, dan kuliah. Namun, ia selalu mengingat harapan orang tua dan cita-citanya untuk membangun perpustakaan pribadi di kampung halamannya.
“Tantangan terbesar saya adalah menjaga keseimbangan antara semua aktivitas tersebut. Terkadang saya merasa lelah dan hampir menyerah, tapi saya selalu ingat bahwa saya tidak boleh mengecewakan orang tua dan diri saya sendiri,” ungkapnya.
Tips Gapai Sukses
Rini mengatakan bahwa kedua orang tuanya adalah sumber inspirasi terbesarnya. “Ayah saya selalu mengajarkan saya untuk tidak pernah meninggalkan salat malam, sedangkan ibu saya selalu memprioritaskan pendidikan anaknya. Mereka adalah teladan bagi saya,” ujarnya.
Rini berpesan kepada adik tingkatnya untuk tidak pernah menyerah pada mimpi. “Kuliah memang tidak mudah, tapi jika kita sudah memilih untuk memulai, maka akhirilah dengan yang terbaik. Jangan pernah takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses belajar,” pesannya.
Ia juga mengingatkan pentingnya melibatkan Tuhan dalam setiap usaha. “Berjuanglah semampu kita, tapi jangan lupa untuk selalu bersujud kepada Tuhan. Jika yang kita kejar adalah kebahagiaan akhirat, maka kebahagiaan dunia akan mengikuti,” tutupnya.
Laporan: Nurilmiya (Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ma’had Al Birr, FAI Unismuh Makassar)