UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menilai Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah (PTMA) yang membanggakan. Bukan hanya terbesar di Kawasan Timur Indonesia, Unismuh juga telah menjadi PTS besar di Indonesia.
Prof. Dr. Budu, Ph.D, Sp.M (K), M.Med.Ed, anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, menyampaikan hal ini dalam acara Wisuda ke-82 Unismuh Makassar, Kamis (27/6/2024). Menurutnya, Unismuh Makassar memiliki sejumlah prestasi yang membanggakan.
“Unismuh Makassar adalah salah satu dari enam PTMA yang terakreditasi unggul dari total 11 PTMA di Persyarikatan,” ungkap Prof. Budu. Selain itu, Unismuh Makassar juga menempati urutan ke-6 dari 10 PTMA yang memiliki jumlah Guru Besar terbanyak.
Dalam hal riset dan pengabdian masyarakat, Unismuh Makassar berada di urutan ke-4 dari 12 PTMA penerima Hibah DRPTM dengan 37 hibah. Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar juga mencatatkan prestasi gemilang sebagai satu-satunya Fakultas Kedokteran di lingkungan PTMA yang terakreditasi ASIIN Internasional.
“Akreditasi ASIIN adalah Akreditasi dari Jerman dan hanya FK Unismuh Makassar dari 15 Perguruan Tinggi yang punya Fakultas Kedokteran dan mungkin satu dua saja diantara Fakultas Kedokteran PTS Swasta di Indonesia,” jelas Prof. Budu.
Dari sisi finansial, Unismuh Makassar termasuk dalam kelompok perguruan tinggi besar dengan pendapatan kurang lebih 100 miliar rupiah per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Unismuh Makassar memiliki sumber daya yang memadai untuk terus berkembang dan berprestasi.
Meski demikian, Prof. Budu mengingatkan bahwa persaingan antar PTMA semakin ketat. Saat ini, terdapat 10 PTMA yang sehat dan beberapa PTMA lagi berpotensi menyusul menjadi PTMA besar dalam waktu dekat.
“Saat ini jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak kurang lebih 4.500-an dengan jumlah program studi kurang lebih 32.000-an dengan jumlah mahasiswa kurang lebih 99 juta. Dan Muhammadiyah memiliki 172 PTMA,” pungkas Prof. Budu.