UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Rektor Unismuh Prof Ambo Asse menguraikan sejarah bangunan kampus Unismuh, sejak berada di Jl Ranggong hingga ke Jl Sultan Alauddin.
Hal itu ia sampaikan dalam Pidato Milad 61 Unismuh, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Jl Sultan Alauddin, Selasa, 25 Juni 2024.
Gedung Ranggong
Sejak tanggal 1 Oktober 1965, Unismuh Makassar menggunakan gedung di jalan Ranggong Dg Romo No. Gedung tersebut awalnya merupakan Asset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T) yang diserahkan oleh Pemerintah kepada Muhammadiyah dengan status hak pakai.
Sejak tahun 1980-an, Unismuh Makassar memulai proses peralihan status gedung tersebut menjadi hak milik. Namun, baru pada tanggal 22 Desember 2022, impian tersebut terwujud saat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menyerahkan gedung tersebut kepada Unismuh.
Meskipun Unismuh Makassar telah memiliki gedung kampus, tetapi gedung tersebut tetap berada di bawah pengawasan Pemerintah RI dan tidak boleh dipindahtangankan serta tidak dapat berubah status sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan.
Mappaodang dan Alauddin
Selain kompleks gedung di jalan Ranggong Dg Romo, Unismuh Makassar juga memiliki kampus yang terletak di Jalan Mappaoddang. Kampus itu merupakan Kampus II dari Kampus Ranggong, yang ditempati sekitar 10 tahun sebelum pindah ke Kampus di Jalan Sultan Alauddin.
Pada tahun 1985, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan membebaskan lahan seluas kurang lebih 6 hektar di Jalan Sultan Alauddin yang kemudian menjadi Kampus Utama saat ini.
Pembangunan gedung di kampus tersebut dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan fakultas-fakultas yang ada. Pembangunan dimulai dengan Gedung A, yang kemudian diikuti oleh Gedung B dan Gedung Rektorat. Auditorium al-Amin juga dibangun sebagai fasilitas penting, meskipun saat ini telah dibongkar. Selanjutnya, Gedung F dibangun untuk menampung Fakultas Kedokteran pada masa itu.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa yang terus meningkat, Unismuh Makassar merencanakan pembangunan gedung yang memiliki 17 lantai. Pembangunan gedung ini dimulai pada tahun 2005 dan dilakukan secara bertahap dengan pengawasan dari Pimpinan Fakultas Teknik. Setelah selesai, gedung tersebut diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tahun 2015 dengan nama “Menara Iqra”.
Pada tahun 2012, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan menerima tawaran dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menjadi pelaksana Muktamar ke-47 Muhammadiyah pada tahun 2015.
Sebagai persiapan, Unismuh Makassar memulai pembangunan Balai Sidang Muktamar ke-47 pada tahun 2013. Pembangunan tersebut berhasil selesai dan gedung dapat digunakan untuk Muktamar ke-47 yang berlangsung dengan aman, tertib, lancar, dan sukses.
Saat ini Unismuh juga sedang membangun gedung Fakultas Kedokteran di Jl Tun Abd Razak Kabupaten Gowa. Di kawasan itu juga telah berdiri kokoh rumah sakit Unismuh setinggi 8 lantai, saat ini telah beroperasi dan bahkan telah meraih akreditasi paripurna dari lembaga akreditasi rumah sakit. Kawasan tersebut diproyeksikan menjadi Unismuh Health Center.