UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar terus menunjukkan komitmennya terhadap internasionalisasi pendidikan dengan menerima 23 mahasiswa asing pada tahun akademik 2024-2025. Langkah ini merupakan bagian dari program internasionalisasi yang mencakup kunjungan profesor, kolaborasi penelitian, dan promosi Universitas.

Mahasiswa asing yang akan diterima berasal dari berbagai negara, termasuk Sudan dan Yaman. Menurut data terbaru yang diperbarui pada 11 Juni 2024, sebanyak 22 mahasiswa berasal dari Sudan dan 1 mahasiswa dari Yaman.

Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari jumlah mahasiswa acing tahun sebelumnya yang berjumlah 11 orang.

Hal itu diungkapkan Ketua Lembaga Pengembangan Bahasa, Kerja Sama dan Urusan Internasional (LPBKUI) Unismuh Makassar, Maharida dalam Rapat Penerimaan Mahasiswa Internasional Unismuh.

Rapat dipimpin langsung Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, Selasa, 1 Juni 2024 di Ruang Senat, Gedung Iqra Lantai 17 Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin.

“Fakultas yang diminati untuk tahun ini adalah FKIK, FT, FISIP, dan FKIP. Khusus Program Pasca Sarjana adalah MAP dan MPBI” ungkap Maharida dalam pengantarnya.

Ia melanjutkan, selama ini Unismuh Makassar, telah melaksanakan berbagai program untuk mendukung para mahasiswa internasional, misalnya melalui kegiatan budaya dan pemberdayaan komunitas melalui program Makassar Academic and Cultural Heritage Activity (MACCA) dan Makassar Collaborative and Community Empowerment Activity (MACORA).

Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse, menyatakan bahwa penerimaan mahasiswa asing ini adalah bagian dari upaya universitas untuk memperkuat jejaring internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui keragaman budaya dan akademik.

“Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang komprehensif dan mendukung bagi para mahasiswa internasional,” ujar Prof Ambo Asse.

Namun ia mengingatkan, meskipun Unismuh terus berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa asing, namun proses seleksi akademik tetap harus dilakukan secara ketat.

“Jangan sampai, sudah jauh-jauh tinggalkan negaranya, lantas tidak selesai karena tidak mampu mengikuti proses belajar karena kendala kemampuan akademik, bahasa maupun budaya,” ungkap Ambo Asse.

Menimpali pernyataan Rektor, Maharida menyebut pihaknya bersama UPT PMB telah menyiapkan sistem seleksi bagi mahasiswa asing. Misalnya, untuk seleksi kedokteran, sistemnya pun tidak kalah ketatnya dibanding seleksi mahasiswa dalam negeri.

Untuk penyesuasian bahasa dan budaya, Maharida menyebut, bahwa mahasiswa asing akan belajar BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing), serta budaya lokal selama setahun.

“Nanti setelah setahun, baru mereka diizinkan masuk kelas mengikuti perkuliahan,” ungkapnya.

Maharida menyebut, Unismuh memberikan beasiswa penuh, baik untuk uang pembangunan maupun biaya kuliah bagi mahasiswa asing yang lolos seleksi.

“Unismuh juga bakal menyiapkan asrama bagi mahasiswa asing. Namun, kami tidak menanggung biaya penerbangan, pengurusan VISA dan lain-lain,” ujarnya.

Dengan langkah ini, Unismuh Makassar berharap bisa menapak langkah menuju penguatan internasionalisasi kampus. Langkah tersebut merupakan langkah tahapan dari Road map pengembangan Unismuh 2044.

Rapat ini dihadiri para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan dan Kepala UPT PMB.

Leave a Reply