UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Di balik hiruk pikuk kehidupan kampus, tersembunyi kisah inspiratif dari seorang mahasiswi yang tak pernah lelah berjuang untuk menghafal Al-Qur’an. Naslah, mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Ma’had Al Birr, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, membuktikan bahwa dedikasi dan ketekunan bisa mengantarkan seseorang mencapai tujuan mulianya.
Naslah memulai perjalanan hafalannya pada tahun 2020, dan dengan tekad yang kuat, ia berhasil menamatkan hafalan Al-Qur’annya pada tahun 2023. Dalam kurun waktu 2 tahun 10 bulan, ia menghabiskan hari-harinya di rumah tahfidz Albirr, Unismuh Makassar, sembari menyelesaikan studi kuliahnya dalam 3 tahun 5 bulan di Prodi KPI FAI Unismuh Makassar.
Lahir di Palopo pada tahun 1997, Naslah merasa sangat terbantu dengan keberadaan asrama tahfidz Albirr. Di tempat ini, selain menghafalkan Al-Qur’an, para santri diajarkan untuk menjalani kehidupan islami yang disiplin dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam keseharian.
Sebagai seorang mahasiswi sekaligus santri, Naslah harus pintar-pintar membagi waktu antara kegiatan asrama dan kuliah. Pagi harinya ia mengikuti halaqah di Asrama Tahfidz Albirr, sementara siang harinya ia menghadiri perkuliahan di kampus Unismuh Makassar.
Rasa lelah dan tantangan yang dihadapi Naslah tidaklah sedikit. Hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk aktivitas, dan di malam hari ia masih harus mengerjakan tugas kuliah. Kadang-kadang, rasa malas dan keinginan untuk berhenti menghampirinya. Namun, motto hidupnya, “Mengharapkan ridho dan ikhlas atas ketetapan Allah,” selalu menguatkannya untuk terus maju.
Dalam perjalanan menghafal Al-Qur’an, Naslah memiliki motivasi yang kuat. “Ma’rifatullah, jika seorang hamba betul-betul mengenal Rabbnya, niscaya ia akan kerahkan semua fasilitas yang dimilikinya untuk mencari ridho Allah, salah satunya dengan menghafal Al-Qur’an. Menghafal Al-Qur’an adalah perniagaan yang tidak akan merugi dimana setiap hurufnya bernilai 10 kebaikan, maka paksakan dirimu untuk menghafal Al-Qur’an apapun kesibukanmu,” ujarnya penuh semangat.
Kisah Naslah bukan sekadar tentang menyelesaikan hafalan, melainkan tentang ketekunan, kecintaan terhadap Al-Qur’an, dan bagaimana menyeimbangkan ilmu dunia dan ilmu akhirat. Kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya untuk tetap gigih dalam mengejar mimpi dan cita-cita mereka, tanpa melupakan kewajiban spiritual mereka.
Tim Penulis: Selfiana dan Adilah Nugria (Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ma’had Al Birr, Fakultas Agama Islam Unismuh)