UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR– Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kini telah memiliki 247 dosen yang bergelar doktor. Hal tersebut berhasil dicapai, setelah Dosen Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh Makassar, Syahban Nur, memperoleh gelar doktor dalam Ilmu Sosiologi setelah sukses mempertahankan disertasinya di Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM).
Sidang promosi doktor yang mengangkat topik “Dramaturgi Konflik Sosial Mahasiswa” ini berlangsung di Ruang AD Lantai 5 Gedung Pascasarjana UNM, Jl Bonto Langkasa, Makassar, pada Kamis, 11 Januari 2024.
Dalam penelitiannya, Syahban Nur mengkaji proses dan mekanisme dramaturgi konflik mahasiswa di Makassar, berusaha mengurai serta mendesain solusi untuk konflik tersebut. Metodologi penelitiannya bersifat kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan 22 informan, dan menggunakan teknik observasi lapangan, wawancara mendalam, serta dokumentasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dramaturgi konflik mahasiswa dibangun dari berbagai faktor seperti kepentingan alumni, aktualisasi diri, simbol kedaerahan, dan perbedaan individu. Penelitian ini juga mengungkap dinamika konflik, mulai dari panggung depan hingga belakang, meliputi aspek-aspek seperti privasi, persiapan, pembagian peran, dan bahasa tubuh. Syahban juga menyajikan solusi potensial untuk konflik ini, termasuk pendekatan emosional dan mediasi.
Pembimbing disertasi Syahban adalah Prof Jumadi dan Ko-Promotor Prof Andi Agustang. Tim penguji terdiri dari Prof Arifuddin Usman, Prof Syamsu Andi Kamaruddin, dan Prof Hamsu Abdul Gani, dengan Dr Muh Iqbal Latief sebagai penguji eksternal.
Apresiasi Pimpinan Unismuh
Sebelum berakhirnya Ujian Promosi Doktor, Wakil Rektor II Unismuh Prof Andi Sukri Syamsuri yang diminta memberikan testimoni, mengapresiasi kajian yang diangkat oleh Syahban Nur dalam disertasinya.
“Dramaturgi kalau kami orang bahasa menerjemahkan, drama dan teater sebagai perwujudan interaksi yang akan ditampilkan. Tumpuannya lahir dari seorang sutradara, yah kalau ada demo mesti sudah ditemukan titiknya karena sudah ditahu ujungnya. Semoga hasil penelitiannya Dr Syahban ini bisa diimplementasikan dalam meminimalisir konflik sosial,” pungkas Andis, sapaan akrab Andi Sukri Syamsuri.
Andis juga menyampaikan apresiasi kepada PPS UNM yang telah banyak melahirkan doktor. “Alhamdulillah, Syahban Nur merupakan Doktor ke-247 Unismuh Makassar,” ujarnya.
Di Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh, Syahban Nur merupakan Doktor ke 14 dari 27 dosen di prodi itu. Sementara di FKIP Unismuh, Syahban merupakan doktor ke 101.
Riwayat Hidup
Syahban Nur, lahir di Bulukumba pada tanggal 11 Juli 1991. Sejak awal, Syahban telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap dunia sosiologi, sebuah minat yang akhirnya membawanya ke Unismuh Makassar untuk menyelesaikan studi Sarjana dalam Pendidikan Sosiologi.
Setelah meraih gelar Sarjana pada tahun 2013, Syahban tidak berhenti di situ. Dengan semangat yang tak pernah padam, ia melanjutkan pendidikan Magisternya di PPs UNM, dalam bidang Pendidikan Sosiologi, yang diselesaikannya pada tahun tahun 2016.
Tidak berhenti di situ, Syahban meneruskan mengambil program Doktor di Ilmu Sosiologi di kampus yang sama, UNM.
Selain di bidang akademik, Syahban sangat berperan dalam pengembangan prestasi non akademik mahasiswa. Ia merupakan salah satu Ketua Divisi di Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) Unismuh. Dalam kapasitas itu, Syahban merupakan pembina 11 Pilar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unismuh Makassar.
Di luar kehidupan akademisnya, Syahban juga dikenal sebagai individu yang memiliki kehidupan keluarga yang harmonis. Ia adalah anak dari Syamsir Gasda dan Siti Rosma, dan telah menikah dengan Fatmawaty Alimuddin, yang selalu mendukung setiap langkah dan keputusannya.