UNISMUH.AC..ID, MAKASSAR – Wakil Menteri Agama RI Dr H Zainut Tauhid Sa’adi MSi dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unismuh Makassar, Dr Ihyani Malik MSi saling berbalas pantun pada acara diskusi Literasi Digital Sektor Pendidikan 2023.
Kegiatan ini dihelat di Balai Sidang Muktamar lantai 2, Kampus Unismuh Makassar, Kamis, 11 Mei 20223.
Diskusi literasi digital sektor pendidikan ini, mengusung tema “Moderasi Beragama Melalui Media Sosial”.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, saat membuka pembicaraan pada diskusi itu melontarkan dua bait pantun.
“Ke Semarang pergi berlayar, jangan lupa pulangnya membeli durian. Selamat datang di Unismuh Makassar, Kampus megah mahasiswanya keren,” lontaran pantun Zainut Tauhid.
Dekan FISIP Unismuh Ihyani Malik, yang juga sering berpantun jika memberi sambutan pada acara di fakultas secara spontan saat membawakan materinya membalas pantun Wakil Menteri Agama itu.
“Ke Pantai Losari mencari bakmi, untuk dibawa ke rumah tuan. Selamat datang di kampus kami, Kampus Unismuh yang Berkemajuan,” balasnya.
Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse, saat membuka acara menyampaikan perkembangan digital terkhusus di dalam dunia pendidikan.
“Perkembangan digital terkhususdi dalam dunia pendidikan yang mengalami kemajuan sangat signifikan di masa pandemi Covid 19 sehingga kampus harus mengembangkan literasi digital,” ujarnya.
Prof Ambo juga memperkenalkan fakultas yang ada antara lain; Fakultas Agama Islam, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pertanian, Teknik, Kedokteran dan Fakultas Hukum yang merupakan Fakultas sangat baru.
Zainut Tauhid pada kesempatan itu menyampaikan pada materinya bahwa Indonesia termasuk 4 negara yang masyarakatnya pengguna internet terbesar di dunia.
Diantara pengguna medsos itu berkisar sebanyak 51 persen perempuan dan 49 persen laki-laki, dengan usia rata-rata 18-25 tahun.
Dijelaskan pula ada penelitian dari Pusat Studi Agama dan Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018, bahwa di 18 kota dan kabupaten Indonesia hasil penelitiannya menunjukan ancaman radikalisme ekstrimisme di kalangan muda berusia 15-24 tahun.
Ancaman ini dianggap sangat mengkhawatirkan sebagai penerus bangsa apalagi pada era milenial saat ini
Dekan FISIP Ihyani Malik, pada kesempatan itu mengatakan, medsos adalah berkata-kata dalam bentuk tulisan.
” Medsos adalah berkata-kata dalam bentuk tulisan. Jadi etikanya yaitu jika tidak bisa berkata-kata dengan baik di medsos maka lebih baik diam,” paparnya.
Menurutnya, internet adalah anugrah. Akan tetapi, bisa menjadi bencana manakala teknologi hanya bisa mengendalikan manusia, tanpa jiwa-jiwa yang beretika.
Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebijakan antar insan.
Guna menghadirkan diri kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital.
Narasumber ketiga Kordinator Satgasnas Pandu Digital, Anshar Syukur M IKom, mengatakan Microsoft 2020 melakukan survei tentang digital netizen dan hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia ditempatkan di urutan ke-4 paling tidak sopan di Asia bisa jadi juga di dunia dalam bermedia sosial.
Ia memberi pemahaman dan gambaran bagaimana menjadi baik di era digital saat ini seperti menerapkan budaya Pancasila pada negara yang majemuk dan negara yang multikultural selalu ingat akan nilai Pancasila.
Hadir dalam kegiatan, mahasiswa dan dosen Fisip. Tampil selaku moderator dosen komunikasi Fisip Unismuh Makassar Wardah SSos MA.
Turut hadir Wakil Rektor III Unismuh, Dr Muhammad Tahir MSi, Kabag Humas Hadi Saputra MSi, Wakil Dekan I Fisip Andi Luhur Prianto MSi, para dosen Fisip, Dr Anwar Parawangi MSi, Dr Amir Muhiddin MSi, Dr Muhammad Yahya MSi, Dra Diana Rina MSi, Arni SKom MSi dan dosen muda lainya serta dari Kantor Infokom Provinsi Sulsel.
Citizen Reporter
Laporan : Alifya Nur Indah Sabri
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara
FISIP Unismuh Makassar