UNISMUH.AC.ID, BONE – Ketua Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unismuh, Dr Jamaluddin Majid, SE,M.Si, CAP, CGRM baru – baru ini membawakan Kuliah Umum dihadapan seribuan lebih Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bone.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FEB Unismuh Makassar Periode 2003-2009 diera Prof Irwan Akib menjadi rektor membawakan kuliah umum tentang “Transformasi Digital Disrupsi Pendidikan Tinggi di Indonesia”.
Hadir diacara kuliah umum Rektor Universitas Muhammadiyah Bone, Dr H.Muhammad Jafar, S.Pd,M.Pd serta seluruh wakil rektor, BPH, dekan dan sejumlah pejabat lingkup UM Bone.
Jamaluddin Majid yang juga aktivis bidang keuangan ini, mengatakan tantangan yang paling urgen di era disrupsi sekarang ini yakni dalam konsep pemahaman, skill anak-anak bangsa dalam hal ini mahasiswa harus terus ditingkatkan kompetensinya.
“Pemuda yang diharapkan kedepan bukan saja sebagai penikmat dari perkembangan teknologi tetapi dengan perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan dengan kegiatan-kegiatan produktif agar bisa mendatangkan ekonomi atau penghasilan,”katanya.
Sebab dengan perkembangan teknologi saat ini sebut Jamaluddin Majid sudah banyak tenaga manusia akan tergantikan dengan mesin dan lebih efisien.
Dikatalan di era baru digital secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1-1’5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025, karena posisi manusia digantialn oleh mesin otomatis.
Disisi lain di era digitalisasi peluang tenaga kerja juga semakin terbuka lebar. Disebutkan Jamaluddin Majid, di era digital ini berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerja baru pada tahun 2025.
Karena itu sebut Jamaluddin Amin strategi Perguruan Tinggi menghadapi gelombang era digital adalah komitmen dengan investasi pengembangan digital skill, selalu menerapkan prototype teknologi terbaru, menggali bentuk kolaborasi baru atau model pendidikan peningkatan digital skill.
Juga melakukan kolabotasi antara dunia industri, akademisi dan masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan skill serta menyusun kurikulum dengan memasukkan materi yang terkait human-digital skill, tambah Jamaluddin Majid.