UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unismuh Makassar menggelar dialog interaktif dengan mengangkat tema “Peta Jalan Aktivis Islam; Mengkonstruk Peradaban Berkemajuan”.

Dialog ini digelar dalam rangka mengkonstruk kader yang profetik berkemajuan, dan ini merupakan salah satu rangkaian dari pembuka Darul Aqram Dasar (DAD) yang akan diadakan oleh FEB.  Kegiatan tersebut dihelat di Balai Sidang Muktamar, Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Rabu, 4  Januari 2023.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FEB Unismuh Makassar Dr Andi Jam’an MSi, Ketua Umum (Ketum) DPD (Dewan Pimpinan Daerah) IMM Sulawesi Selatan Ilmiawan, Ketum Pikom IMM Unismuh Firman Karim, Ketum PC (Pimpinan Cabang) IMM Kota Makassar Agus Ramadani, serta ratusan mahasiswa FEB.

Dekan FEB Dr Andi Jam’an dalam sambutannya, mengatakan beberapa gambaran generasi muda masa kini hingga  penyampaian pesan dan nasehat untuk para Mahasiswa baru yg akan di DAD.

“Jika anda generasi muda penerus bangsa masih memiliki banyak waktu lowong, maka bersiaplah untuk menuai keterbelakangan, ketertinggalan, kebodohan, pada masa yg akan datang. Oleh karena itu, manfaatkan waktu dan kesempatan sebaik mungkin, pergunakan wadah yang disediakan dan sibukkanlah diri dengan kegiatan-kegiatan yang positif,” ucap Dr Andi Jam’an.

Ketua Umum Pikom IMM FEB Firman Karim mengatakan bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak yang besar bagi mahasiswa. “Tentunya ini akan memberikan dampak yang besar terhadap mahasiswa terkhusus di FEB itu sendiri, sebab dalam proses DAD adalah proses pembentukan karakter dan potensi diri, mulai dari segi spiritual, intelektual, dan humanitas,” paparnya.

Ia juga mengatakan bahwa mahasisa harus menjadi tameng dan dapat menjawab segala tantangan zaman di era sekarang. “Kita harus dapat menjawab segala tantangan Zaman di era sekarang, maka dari itu bergabung bersama IMM salah satunya untuk menjawab tantangan zaman.” ujar Firman.

Firman juga memaparkan beberapa point mengenai peta jalan aktivis islam yakni, pertama, proses memanusiakan manusia sebagai langkah awal Ta’muruna Bil Ma’ruf (mengajarkan kepada kebaikan). Kedua, Literasi dalam  proses pembebasan umat manusia dari kebodohan, Tan hauna anil munkar (mencegah kemungkaran). Terakhir, transendensi dimana proses komunikasi terhadap tuhan atau penanaman nilai-nilai ibadah setiap waktu, tu’minuna billah (beriman kepada Allah SWT).

Dalam pemaparan closing, Ketua Umum PC IMM Kota Makassar memaparkan empat refleksi sejarah perkembangan islam mulai dari pra kemerdekaan hingga saat ini.

Pertama, periode klasik yang diintroduksi oleh para wali songo islam nusantara, timbul organisasi-organisasi islam seperti, Serikat Islam, Nahdatul ulama, Muhammadiyah dan Lain-lain.

Kedua, periode Pertengahan (Islam masa Perkembangan dibawah kekuasaan Soekarno yang bercorak nasional).

Ketiga, periode modern (orde baru) dimana islam dalam masa perkembangan di bawah rezim Soeharto, islam pada masa ini tidak banyak bergerak disebabkan rezim yang begitu kuat. Kemudian, periode pos modern (masa reformasi) pluralitas keislmanan.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari pembukaan DAD mahasiswa FEB angkatan XCVII-CI (97-101).

Leave a Reply