UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Unismuh optimis mampu mencapai Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unggul. Salah satunya langkahnya dengan menggelar rapat evaluasi persiapan akreditasi. Rapat ini dipimpin Pelaksana Harian Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda, di Ruang Rapat Senat, Gedung Iqra Lantai 17, Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Jumat, 2 Desember 2022.
Rapat ini menghadirkan tim asistensi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Achmad Nurmandi. Hadir pula Wakil Rektor II Prof Andi Sukri Syamsuri dan Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM) Unismuh Dr Burhanuddin.
Peserta yang hadir adalah Ketua dan Sekretaris Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI), Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP2AIK), Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA), dan Gugus Kendali Mutu (GKM) tiap Fakultas.
Dalam pengantarnya, Pelaksana Harian Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda menyatakan, Unismuh masih memiliki waktu sekitar enam bulan untuk meningkatkan kinerja yang bakal dinilai dalam borang akreditasi instutusi.
Unismuh sengaja menghadirkan Prof Nurmandi untuk mengevaluasi kelengkapan setiap kriteria yang bakal dinilai dalam proses akreditasi, termasuk kelengkapan dokumen.
Sementara itu, Prof Nurmandi memotivasi agar Unismuh fokus pada target Akeditasi Institusi Unggul. Menurutnya, beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang jauh lebih kecil dari Unismuh bisa dapat akreditasi Baik Sekali. “Kalau Unismuh, levelnya sudah harus raih Akreditasi Unggul,” jelasnya.
Rapat tersebut penting, kata Nurmandi, untuk mengevaluasi aspek mana yang masih bisa lebih ditingkatkan dengan sisa waktu beberapa bulan.
“Unismuh harus mengidentifikasi aspek mana yang harus ditonjolkan, serta hal mana yang perlu dieksplor lebih lanjut untuk mendapat nilai maksimal,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini pula, Nurmandi memastikan ketersediaan dokumen untuk setiap kriteria, baik kriteria penelitian dan pengabdian, hingga kerjasama yang telah berjalan selama ini.
Pada aspek Kerjasama, Nurmandi mengingatkan pentingnya ketersediaan dokumen mulai dari MoU (Memorandum of Understading/ Nota Kesepahaman), MoA (Memorandum of Agreement/ Perjanjian Kerjasama), hingga IA (Implementation of Agreement/ Implementasi Kerjasama).
“Asesor sangat teliti dalam soal ini. Sekarang bukan lagi eranya perbanyak MoU, tapi tanpa implementasi. Itu juga tidak ada nilainya,” pesan Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Dalam kesempatan ini, Ketua BPM Unismuh Dr Burhanuddin menyampaikan data Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT). “Kami di BPM telah menghitung nilai dari setiap kriteria. Masih banyak yang perlu ditingkatkan. Kalau kita maksimalkan waktu yang tersisa, Insyaallah kita bisa raih akreditasi Unggul,” tuturnya.
(Humas Unismuh)