UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR– Sebanyak 39 mahasiswa Unismuh Makassar yang menerima beasiswa tahfiz mengikuti kegiatan Murajaah Akbar dipesantren Babul Ilmi, Parangloe Malino.
Kegiatan Murajaah akbar ini akan berlangsung selama 2 hari, yaitu Sabtu dan Ahad, Tanggal 22-23 Oktober 2022 dengan mengusung tema, membumikan Al Qur’an, Kuatkan Persyarikatan.
Turut hadir Dalam kegiatan Murajaah tersebut yakni Ketua Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengamalan Al Islam Kemuhammadiyahan (LP3 AIK), Drs Samhi Muawan Djamal, M. Ag dan sekretaris LP3 AIK Dr Nurdin Mappa, MM, Ketua Divisi Dakwah, Tilawah dan Tahfiz LP3 AIK, Zainal Abidin, SH, MH, C.ITQ, C. MT, Pimpinan Pesantren Babul Ilmi Malino, Prof Darwis Panguriseng, M. Sc, Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M)
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan Dr Muh Ali Bakri, MPd serta staf LP3 AIK.
Dalam laporannya, Zainal Abidin, selaku Ketua devisi dakwah, tilawah dan tahfiz di LP3 AIK mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan Murajaah bersama batch 1 dengan target 3 juz mutqin (lancar). Dalam laporannya ia menyampaikan bahwa kegiatan Murajaah bersama ini akan dilaksanakan sebanyak 10 batch, dengan target 3 juz setiap batch nya, sehingga bisa selesai 30 juz jika dilaksanakan sebanyak 10 batch,” ungkapnya.
Zainal menjelaskan bahwa kegiatan murajaah ini diikuti sebanyak 39 mahasiswa penerima beasiswa tahfiz dari Unismuh Makassar yang berasal dari tiga fakultas, yaitu FAI, FKIK, dan Febis.
“Ini adalah upaya untuk mengontrol perkembangan hafalan mahasiswa yang telah diberikan beasiswa tahfiz oleh Unismuh Makassar,” jelasnya.
Wakil Rektor IV Unismuh Makassar, Dr Mawardi Pewangi, MPdI dalam sambutannya menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi kegiatan ini.
“Kegiatan ini sangat penting untuk dapat mengontrol perkembangan hafalan mahasiswa,” ungkapnya.
Menurutnya, ada dua yang harus diperhatikan bagi mahasiswa penerima beasiswa tahfiz, yaitu perkembangan Hafalan dan IPK nya, mahasiswa tahfiz ini adalah istimewa, harus menjadi cahaya cahaya di Unismuh Makassar. .
“Sehingga, harus senantiasa menunjukkan sikap yang sesuai dengan tuntunan Al Qur’an,” tuturnya.
Perlu juga untuk diperhatikan, bagi mahasiswa penerima beasiswa tahfiz, Jika ada peningkatan hafalannya, maka beasiswanya juga bisa ditingkatkan. Sebalikanya jika hafalan dan IPK nya menurun atau tidak aktif mengikuti pembinaan seperti kegiatan murajaah ini maka akan menjadi catatan dan akan dicabut beasiswanya
Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa Tahfiz harus berakhlak dengan Akhlak Al Qur’an. Ia juga sangat bersyukur bahwa, kita diterima dengan baik di Pesantren Babul Ilmi milik Prof. Dr. Darwis Panguriseng, Msc ini.
Di tempat yang sama, Ketua LP3 AIK Drs Samhi Muawwan Djamal, MAg dalam sambutannya juga mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Dengan harapan bahwa, mahasiswa penerima beasiswa tahfiz ini kelak menjadi kader kader unggul persyarikatan yg membawa nilai nilai Al Qur’an,” ungkapnya.