UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar review kurikulum. Kegiatan ini menghadirkan Prof Sutrisno, Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang juga merupakan salah satu tim Pengembangan Kurikulum Subdit Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI.
Review kurikulum ini digelar di Aula Fakultas Agama Islam (FAI), Gedung Iqra Lantai 4, Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Selasa 4 Oktober 2022.
Dalam kegiatan ini, Dekan FAI Unismuh Dr Amirah Mawardi sempat memperkenalkan enam program studi yang ada di fakultasnya. “Alhamdulillah, 1 prodi telah terakreditasi Unggul, yakni prodi Pendidikan Agama Islam,” jelas Amirah dalam sambutannya.
Melalui review kurikulum di setiap prodi, kata Amirah, dapat lebih mematangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta menambah bobot borang akreditasi.
Dalam review kurikulum prodi PBA, Prof Sutrisno menyampaikan bahwa paradigma pendidikan bahasa Arab di Indonesia harus dikembalikan ke asalnya terlebih dahulu.
“Apa bahasa Arab itu? Apakah sebagai keterampilan atau sebagai ilmu? Kalau sebagai ilmu, maka sudah benar yang kita lakukan. Kita belajar ilmu-ilmu bahasa Arab secara terpisah-pisah melalui mata kuliah kebahasaan,” ungkap Prof Sutrisno.
Namun jika bahasa Arab dianggap sebagai keterampilan, lanjutnya, seharusnya mata kuliah kebahasaan yang harus diperbanyak.
“Malah harus dipraktekkan secara langsung agar terbangun bi’ah bahasa Arab itu. Seperti anak kecil yang belajar berbicara, maka akan terus mengulang-ulang kata yang diucapkan sampai menjadi kebiasaan,” pesannya.
Menurut Prof Sutrisno, dalam pembelajaran Bahasa Arab, paradigma yang dibangun seharusnya mengarah pada maharah atau keterampilan. “Jadi tidak apa-apa kalau satu mata kuliah diajarkan berkali-kali atau sampai 12 SKS supaya ada pendalaman,” ungkap Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah ini.
Setelah memerhatikan kurikulum PBA Unismuh, Mantan Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga ini berpandangan, bahwa dari segi mekanisme penyusunan kurikulum, prodi PBA sudah melaksanakan ketentuan yang ada.
“Sisa substansi kurikulum yang perlu diarahkan pada penguatan berbahasa Arab. Kalau perlu dari total SKS yang ada, 50% adalah penguasaan dan penguatan berbahasa Arab, selebihnya baru teori-teori kependidikan, keislaman dan lainnya,” saran Prof Sutrisno.
Terakhir, ia menegaskan jika ingin berbeda dari prodi PBA lainnya, fokus pada penguatan bahasa terlebih dahulu, selama 3-4 semester. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan mata kuliah lainnya.
Ketua Prodi PBA FAI Unismuh Nurfadilah Amin menyatakan kesiapannya menindaklanjuti saran Prof Sutrisno. Kegiatan ini juga diikuti para Wakil Dekan FAI, Ketua dan Sekretaris Prodi dalam lingkup FAI, serta para dosen PBA Unismuh.