UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Dua Bupati menghadiri Gala Dinner yang digelar Pemerintah Provinsi Sulsel bersama para Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Keduanya yakni Bupati Gowa Dr Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, dan Bupati Maros AS Chaidir Syam MH.

Gala Dinner digelar di Baruga Pattingaloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Jend Sudirman Makassar, Senin malam, 1 Agustus 2022.

Perjamuan tersebut merupakan penyambutan terhadap pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah – Aisyiyah (KKN MAs) yang ditempatkan di Sulsel. Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar merupakan tuan rumah perhelatan tersebut.

Selain pimpinan perguruan tinggi, para dosen pendamping juga hadir dalam perjamuan ini. Hadir pula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Maros, Gowa, dan Takalar.

KKN- MAs ini diikuti 882 mahasiswa dari 45 PTMA se-Indonesia. Mereka didampingi 140 dosen pembimbing lapangan dari kampus milik Muhammadiyah tersebut. Ratusan mahasiswa itu akan ditempatkan di 100 desa pada tiga kabupaten, yaitu Maros, Gowa dan Takalar.

Dalam pengantarnya, Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah, baik Gubernur maupun tiga Bupati yang berkenan menerima peserta KKN MAs 2022.

Ia meminta agar pemerintah maupun Pimpinan Muhammadiyah setempat berkenan memberi arahan dan membina mahasiswa yang datang dari beragam daerah di Indonesia. “Ada yang dari Sumatera, Jawa, hingga Papua, tentu punya latar belakang kultur yang berbeda, perlu diarahkan” ungkap Ambo Asse.

Menurutnya, selama ini mahasiswa sudah menimba ilmu di kampus, selanjutnya mereka akan dipersiapkan kembali ke masyarakat.

“Meski sudah lulus ujian di kampus, namun ujian terbesar berhadapan dengan masyarakat. Di sinilah peran KKN MAs mempersiapkan mereka siap bermasyarakat,” ujar Guru Besar Ilmu Hadits ini.

Dalam kesempatan ini, Rektor Unismuh disampingi Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda, Wakil Rektor II Dr Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor IV KH Mawardi Pewangi, beserta para Dekan dan Ketua Lembaga di Unismuh Makassar.

KKN adalah CSR Kampus

Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta mengaku senang dan bahagia, daerahnya ditempati sebagai lokasi KKN PTMA se-Indonesia, apalagi ia juga mengaku lahir dari Rahim keluarga besar Muhammadiyah.

“Kakek saya, Pak Yasin Limpo merupakan aktivis Muhammadiyah, nenek saya Ibu Nurhayati adalah pengurus Aisyiyah. Jadi darah Muhammadiyah telah mengalir dalam diri saya sejak lahir,” pungkas Adnan disambut tepuk tangan hadirin.

Ia melanjutkan, KKN itu ibarat Cost Social Responsibility (CSR) bagi perguruan tinggi. “Kalau perusahaan berbagi keuntungan dengan memberi bantuan anggaran bagi masyarakat, tapi kampus berbagi sumber daya manusia dalam mengembangkan masyarakat atau memajukan daerah,” ujar Bupati Kabupaten Gowa ini.

Adnan juga menguraikan pentingnya pendekatan Pentahelix dalam mendukung kemajuan pembangunan. Pentahelix yaitu sinergitas antara lima pilar pembangunan, yakni Pemerintah, pihak swasta, masyarakat sipil, media, dan akademisi.

Ia mengajak kepada peserta KKN MAs untuk menyukseskan program pemerintah, salah satunya dengan berperan menurunkan angka stunting di wilayah Kabupaten Gowa.

“Dengan kolaborasi yang baik, persoalan yang muncul saat ini, seperti persoalan stunting dan masih persoalan kesehatan lainnya bisa kita sama-sama turunkan” tuturnya.

Selain itu, ia mengajak kampus berkolaborasi dalam pengembangan SDM. “Ketika kita berbicara tentang SDM berarti kita berbiacara tentang kemajuan suatu daerah, bangsa dan negara. Kekayaan suatu daerah bukan dihitung dari sumber kekayaan alam, melaikan SDM. Siapa yang mampu membangun sumber daya manusianya yakin dan percaya akan menjadi daerah yang maju di masa yang akan datang” pungkasnya.

Kampus Harus Bangun Daerah

Dukungan terhadap pelaksanaan KKN-MAs juga diberikan Bupati Maros Chaidir Syam. Ia sependapat dengan Bupati Gowa, bahwa kampus Muhammadiyah harus berkontribusi membangun daerah.

Ia mengaku memahami betul cita-cita perjuangan Muhammadiyah, sebab ia telah ditempa di Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) sejak pelajar. “Saya juga pernah memimpin Pemuda Muhammadiyah di Kabupaten Maros. Sekarang, sebagai kader Muhammadiyah saya dipercayakan memimpin daerah,” ujar Chaidir, yang juga disambut tepuk tangan meriah dari peserta yang hadir.

Ia juga berharap mahasiswa dapat berkontribusi menngembangkan objek wisata yang ada di daerah, apalagi kabupaten Maros dan Gowa memiliki banyak objek wisata.

Sebagai kader Muhammadiyah, secara khusus Chaidir berpesan agar para mahasiswa KKN MAs juga dapat berkontribusi mengembangkan organisasi Muhamamdiyah

(Humas Unismuh)

Leave a Reply